Komisi IV DPR RI mendorong KKP untuk mengutamakan produk kelautan dan perikanan di dalam negeri seperti portabel cold storage
Jakarta (ANTARA) - Peningkatan produksi sektor kelautan dan perikanan nasional perlu mengutamakan penggunaan teknologi lokal karena banyak karya orang Indonesia dalam inovasi bidang kemaritiman yang dinilai tidak kalah dengan produk luar negeri.

"Komisi IV DPR RI mendorong KKP untuk mengutamakan produk kelautan dan perikanan di dalam negeri seperti portabel cold storage, dermaga apung, keramba jaring apung, alat penangkapan ikan, mesin pakan ikan," kata Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, di Jakarta, Selasa.

Menurut Sudin, dengan mengutamakan produk kelautan dan perikanan domestik maka akan memberdayakan teknologi lokal untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin juga menginginkan agar program seperti Gemar Makan Ikan atau Gemarikan juga tidak hanya bergantung kepada produk pabrikan tetapi juga bisa diperoleh langsung dari hasil tangkapan nelayan lokal.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menggandeng Perusahaan Umum Perikanan Indonesia untuk mengakselerasi pemasaran produk kelautan dan perikanan dalam negeri.

"Kerja sama ini untuk meningkatkan pemasaran produk kelautan dan perikanan sekaligus untuk menumbuhkan pelaku UMKM yang menjual hasil tangkapan nelayan dengan menjadi mitra outlet (gerai) Sahabat Gemarikan.id," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin.

Safri mengatakan tujuan kerja sama itu yakni untuk memberikan akses pemasaran hasil tangkap nelayan yang selama pandemi ini menurun drastis akibat berkurangnya pasar ekspor.

Di sisi yang lain, kerja sama itu diharapkan mampu menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah bagi masyarakat. Bahkan, menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat terdampak pandemi dengan menjadi mitra gerai dan ikut berjualan produk langsung dari nelayan.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja menyatakan bahwa kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan cukup tinggi yaitu mencapai sekitar 13 juta ton ikan/tahun.

Menurut Sjarief Widjaja, angka tersebut belum ditambah dengan kebutuhan untuk produk olahan dan ekspor nasional.

Saat ini, lanjutnya, kebutuhan tersebut dipenuhi dari sektor perikanan tangkap sebesar 7,5-8 juta ton/tahun, sedangkan sisanya harus dipenuhi dari sektor perikanan budidaya.

Baca juga: Menkop UKM ingatkan konsumsi ikan tumbuh paling pesat secara global
Baca juga: Menteri Edhy: KKP pastikan produksi perikanan bermutu tinggi

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020