Indonesia siap memenuhi standar yang ditetapkan oleh Korea Selatan dan memberikan produk terbaik
Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 20 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk produk makanan dan minuman melakukan temu bisnis secara virtual dengan 10 importir Korea Selatan, sebagai upaya meningkatkan ekspor ke negara itu.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyebut bahwa pertemuan bisnis virtual, yang digelar pada Senin (21/9), di tengah pandemi COVID-19 merupakan wujud kerja sama berbagai pihak untuk mencapai peningkatan yang lebih baik.

"Hal yang paling penting adalah menyediakan sarana komunikasi antara eksportir dengan importir sehingga hubungan perdagangan dapat terjalin secara berkesinambungan dalam jangka panjang, tidak hanya sekali transaksi," kata Umar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

"Kita harus optimistis bahwa nilai perdagangan antara Indonesia-Korea Selatan akan terus meningkat meski di tengah pandemi," kata dia menambahkan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada 2018 adalah 18,6 miliar dolar AS (sekitar Rp274,7 triliun), dengan surplus bagi Indonesia sebesar 443,6 juta dolar AS (sekitar Rp6,5 triliun).

Khusus untuk produk makanan dan minuman, Indonesia menempati urutan ke 19 sebagai negara pengekspor ke Korea Selatan pada 2019.

Sementara sebagai upaya adaptasi terhadap situasi wabah, Indonesia melalui Kementerian Perdagangan telah mengembangkan aplikasi INAExport untuk mempertemukan eksportir Indonesia dengan pembeli dari luar negeri.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman, yang juga hadir dalam acara temu bisnis virtual itu, mengatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan memasuki babak baru kerja sama perdagangan setelah terdapat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA).

"Indonesia siap memenuhi standar yang ditetapkan oleh Korea Selatan dan memberikan produk terbaik," kata Adhi dalam pernyataan yang sama.

Produk-produk UMKM Indonesia yang diminati dan siap untuk ditindaklanjuti agar masuk ke pasar Korea Selatan adalah penganan manis, makanan ringan, makanan siap santap, kacang telur, biskuit, yogurt, biskuit kreker, dan juga obat-obatan, demikian menurut Kedutaan Besar RI di Seoul.

Baca juga: Kemendag: Ekspor rumput laut ke Korea Selatan tetap berjalan

Baca juga: Kimia Farma ekspor perdana bahan baku kosmetik ke Korea Selatan

Pewarta: Suwanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020