kurang elok bagi kita untuk terus menghujat apalagi melakukan fitnah yang tidak-tidak kepada Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta (ANTARA) - Salah satu organisasi kepemudaan, Gerakan Muda Bersatu Nasional mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling mendukung dalam rangka meredakan pandemi COVID-19.

"Sebagai generasi muda, saya sedih jika masih ada kelompok-kelompok yang membuat gaduh hanya sebatas bermotif politis. Entah motifnya jabatan atau proyek, tapi yang pasti kurang elok bagi kita untuk terus menghujat apalagi melakukan fitnah yang tidak-tidak kepada Menteri BUMN Erick Thohir," ujar perwakilan Gerakan Muda Bersatu Nasional, Effendi Syahputra dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan belakangan tersiar kabar sebuah gerakan yang menebar kebencian kepada Menteri Erick Thohir dengan semboyan #ErickOut.

Menteri Erick, lanjut dia, sedang bekerja keras dalam hal meredakan pandemi, dengan segala macam usaha.

Terkait isu rugi di BUMN, Effendi Syahputra menjelaskan bahwa apabila BUMN seperti Pertamina mengalami kerugian adalah satu hal yang logis di tengah pandemi. Salah satu pemasukan terbesar Pertamina adalah konsumsi bahan bakar transportasi pribadi.

Di tengah pandemi, menurut dia, daya beli untuk konsumsi otomatis turun drastis, karena di banyak kota-kota besar di Indonesia memberlakukan PSBB.

"Lagi pula mobilitas masyarakat hampir berkurang 40 persen dari biasanya, bahkan anjuran dari WHO jika sebuah kota sudah banyak klaster baru mobilitas masyarakatnya harus berkurang hingga 70 persen," paparnya.

Ia menambahkan, hal itu juga menjelaskan bahwa kinerja BUMN sektor transportasi ikut menurun seperti Garuda dan PT KAI. Garuda, lanjut dia, selama ini melayani rute bisnis dan pariwisata, tetapi semenjak terjadi pandemi Covid-19 semua tempat wisata ditutup akibatnya wisatawan internasional dan domestik menurun drastis.

"Terlihat jelas seperti Bali misalnya, yang biasa ramai dikunjungi wisatawan lokal dan internasional belakangan menurun," katanya.

Serupa dengan PT KAI, ia mengatakan, selama ini keuntungan PT KAI ditopang oleh jalur Jakarta-Bandung. Jalur itu terpaksa tutup karena kedua kota memberlakukan PSBB sejak awal pandemi COVID-19.

Sementara itu, terkait dengan rumor PHK, menurut Effendi tidak seperti yang dituduhkan kelompok kegaduhan kepada Menteri Erick.

Ia mengatakan pengurangan beban pekerja dalam lingkungan BUMN adalah satu konsekuensi logis di tengah pandemi. Itu adalah bagian dari penyesuaian situasi ekonomi global yang juga melemah.

BUMN, lanjut dia, melakukan holdingisasi perusahaan dalam rangka efisiensi beban belanja pegawai dan meningkatkan fungsi kontrol di masing-masing entitas BUMN.

"Penyesuaian kepegawaian itu, secara komposisi lebih banyak aspek tidak melanjutkan kontrak kerja antara pihak BUMN dengan pekerja kontrak (nonPHK). Jika pun ada perusahaan BUMN yang tidak penuh membayar hak gaji pegawainya, itu adalah BUMN yang mewarisi masalah sejak masa lalu. Dan holdingisasi adalah salah satu cara memperbaiki itu semua," kata Effendi Syahputra.

Baca juga: Kementerian BUMN salurkan donasi penanganan COVID hingga Rp341 miliar
Baca juga: Wamen BUMN tekankan pentingya peran "corporate university"
Baca juga: Anggota DPR: RUU BUMN momentum emas bagi kepentingan negara

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020