Charlotte, North Carolina (ANTARA) - Kandidat presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden mendesak para pemrotes melakukan aksi mereka secara damai setelah jaksa pada Rabu (23/9) membebaskan petugas kepolisian dari tuduhan kriminal dalam kematian Breonna Taylor.  

Taylor adalah seorang pekerja medis berkulit hitam yang tewas ditembak pada Maret di apartemennya di Louisville, Kentucky.

Dua orang polisi berkulit putih yang menembak ke dalam apartemen perempuan tersebut tidak akan didakwa atas kematian Taylor karena tindakan mereka yang menggunakan kekerasan dibenarkan, sementara seorang petugas ketiga dituduh membahayakan tetangga-tetangga Taylor, demikian dikatakan jaksa agung Kentucky.

Biden mengatakan kepada wartawan di Charlotte, North Carolina, dirinya akan meninjau keputusan dewan juri sebelum berkomentar lebih lanjut.

"Duka cita saya untuk ibunya ... (protes) mereka harus damai. Jangan menodai kenangan dia atau ibunya dengan melakukan kekerasan apa pun. Akan sangat tidak pantas apabila itu terjadi. Dia tidak akan menginginkannya, begitu pula ibunya ... Saya tidak tahu detailnya jadi saya enggan berkomentar," kata Biden.

Di Louisville, ratusan pengunjuk rasa keluar dari Jefferson Square Park di pusat kota dan berpawai melalui jalan-jalan sambil meneriakkan, "Keluar dari rumah, ke jalan!" Rekaman berita televisi lokal menunjukkan polisi dengan perlengkapan anti huru-hara dan pelindung wajah membentuk barisan.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Dua polisi AS ditembak di tengah protes kasus Breonna Taylor

Baca juga: Atlet AS kecewa berat terhadap dakwaan dalam kasus Breonna Taylor

Baca juga: Satu meninggal dunia, satu terluka dalam penembakan di Louisville


 

Unjuk rasa di Dataran Merdeka Kuala Lumpur

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020