Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif, karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi...
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat berpotensi menguat seiring perkembangan paket stimulus lanjutan oleh pemerintah AS.

Pada pukul 9.45 WIB rupiah masih melemah 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.897 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 10 poin

"Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang pagi ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut.

Baca juga: IHSG diperkirakan bergerak variatif, dibayangi perpanjangan PSBB

Menurut Ariston, hal itu bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dolar AS.

Dari AS, berita terbaru menyebutkan Partai Demokrat bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar 2,4 triliun dolar AS untuk dinegosiasikan dengan rivalnya.

"Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif, karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi karena kondisi pandemi masih berlangsung," ujar Ariston.

Baca juga: Wall Street ditutup naik, dengan Indeks Dow Jones terangkat 52,31 poin

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.

Pada Kamis (24/9) kemarin rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp14.890 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.815 per dolar AS.

Baca juga: Dolar melemah, tertekan data pengangguran AS yang tetap tinggi

Baca juga: Harga emas "rebound" dari penurunan 3 hari beruntun saat dolar melemah

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020