Beijing (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin, setelah jatuh akhir pekan lalu dan mencatat penurunan mingguan terburuk sejak pertengahan Juli, ketika kebangkitan kasus COVID-19 secara global menimbulkan kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai sedikit menyusut 0,06 persen menjadi berakhir di 3.217,53 poin. Sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China ditutup 0,42 persen lebih rendah menjadi menetap pada 12.760,93 poin.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks menyusut menjadi 540,3 miliar yuan (sekitar 79,16 miliar dolar AS) dari 569,38 miliar yuan (sekitar 83,58 miliar dolar AS) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pada akhir transaksi, jumlah saham turun melebihi yang naik, sebanyak 1.057 saham berbanding 331 saham di bursa Shanghai, dan 11.755 saham berbanding 458 saham di bursa Shenzhen.

Saham-saham perusahaan di sektor pertanian dan mata uang digital memimpin kerugian.

Melawan tren penurunan, saham-saham di sektor pertambangan batu bara, minuman keras dan penerbangan naik, dengan Anyuan Coal Industry Group Co, Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup di 2,74 yuan per saham.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, terpangkas 0,75 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.521,25 poin.

Baca juga: Saham China dibuka menguat setelah catat penurunan mingguan terburuk
Baca juga: Saham China ditutup melemah, catat penurunan mingguan terburuk 2 bulan
Baca juga: Saham China dibuka "rebound" setelah anjlok sehari sebelumnya

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020