Saya lihat Sulut memiliki banyak potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan seperti industri perikanan di Bitung, ada sektor pertanian, sektor perkebunan dan banyak destinasi pariwisata
Manado (ANTARA) - Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas Manado-Danowudu, tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara secara daring, Selasa (29/9), menyebutkan pembangunan tol ini terintegrasi dengan kawasan strategis.

"Tol ini dirancang terintegrasi dengan kawasan industri, kawasan pariwisata sehingga akan mempercepat akses, lebih mudah dijangkau, lebih cepat dikenal dan lebih mudah dikembangkan," kata Presiden Jokowi.

Dibangunnya tol terpanjang di Sulawesi itu akan menekan biaya logistik dari pelabuhan internasional Bitung, lebih efisien serta daya saing meningkat.

Selain itu, kata dia, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung juga dapat dikembangkan menjadi lebih maju.

"Menjadi tugas gubernur untuk menarik investor sebanyak-banyaknya ke KEK," kata Presiden.

Baca juga: Secara daring, Presiden resmikan ruas Manado-Danowudu Sulawesi Utara

Tol Manado-Bitung juga akan memudahkan akses menuju kawasan strategis pariwisata Manado, Bitung, Likupang maupun Pulau Lembeh sehingga mudah dijangkau.

"Kita berharap pariwisata Sulut bisa berkembang lebih baik lagi setelah pandemi berakhir," katanya.

Presiden optimistis tersambungnya tol dengan kawasan perekonomian akan menarik investasi, menumbuhkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga dampaknya Sulut akan semakin berkembang.

"Saya lihat Sulut memiliki banyak potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan seperti industri perikanan di Bitung, ada sektor pertanian, sektor perkebunan dan banyak destinasi pariwisata," sebut Presiden.

Pengembangan sektor-sektor tersebut memerlukan dukungan infrastruktur, di antaranya jalan tol Manado-Bitung.

Baca juga: Tarif tol Manado-Bitung Rp1.100 per kilometer
Baca juga: Terintegrasi, Presiden sebut Tol Manado-Bitung pangkas biaya logistik

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020