Berusia 81 tahun, Takada meninggal akibat komplikasi yang disebabkan infeksi virus COVID-19 di American Hospital of Paris di Neuilly-sur-Seine wilayah barat ibu kota Paris, juru bicara rumah mode Kenzo mengatakan kepada media Prancis.
Rumah mode Kenzo memberikan konfirmasi kabar duka tersebut dalam sebuah pernyataan melalui unggahan di media sosial Instagram.
Rumah mode Kenzo memberikan penghormatan kepada Takada dan mengatakan label tersebut masih terinspirasi oleh semangat hidup dan optimisme.
AN ODE TO OUR FOUNDER ???????????? It is with immense sadness that KENZO has learned of the passing of our founder, Kenzo Takada. For half a century, Mr. Takada has been an emblematic personality in the fashion industry - always infusing creativity and color into the world. Today, his optimism, zest for life and generosity continue to be pillars of our Maison. He will be greatly missed and always remembered. “It is with great sadness that I have learned the passing away of Mr Kenzo Takada. His amazing energy, kindness, talent and smile were contagious. His kindred spirit will live forever. Rest in peace Master.” -@felipeoliveirabaptista
A post shared by KENZO (@kenzo) on
Dikenal dengan motif warna-warni yang terinspirasi dari budaya dan kultur Jepang, seperti kimono, Takada juga membuat lini parfum dan perawatan kulit sehingga membantu bisnisnya berkembang pesat.
Takada yang menyatakan pensiun dari label eponimnya beberapa dekade yang lalu, kemudian menjual labelnya tersebut kepada LVMH, grup yang menjual barang-barang mewah terbesar di dunia, pada awal 1990-an.
Sejak saat itu Kenzo memiliki beberapa direktur kreatif, sementara Takada mempertahankan kecintaannya pada dunia mode tetapi menjelajahi bidang desain lainnya, termasuk furnitur.
Takada pada awal tahun ini sempat meluncurkan usaha baru di Paris, merek rumah dan gaya hidup bernama K3, bekerja sama dengan desainer lain, demikian Reuters dikutip Senin.
Baca juga: "Designers Give Back", cara desainer dukung tenaga medis saat COVID-19
Baca juga: Corona ancam produksi iklan fesyen
Baca juga: Giorgio Armani kembali tampilkan pagelaran busana tanpa penonton
Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020