Tarakan (ANTARA) - Sebanyak dua wartawan di Tarakan, Kalimantan Utara, cedera terkena semprotan water canon Polres Tarakan saat membubarkan aksi penolakan Omnibus Law di DPRD Tarakan, Rabu.

Kedua wartawan itu adalah Ifransyah fotografer dari Radar Tarakan dan Arif kontributor TVRI. Arif mengalami cedera bagian kepala dan lengan kirinya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas. Sementara, Ifransyah mengalami cedera tangan kanannya.

Keduanya mengalami kerugian, dimana kamera liputan mereka rusak karena kemasukan air dari semprotan dari water canon.

Demo yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa di Tarakan yang hendak masuk di lingkungan Gedung DPRD Tarakan. Selain itu, ada korban lain yakni satu mahasiswa dan satu warga.

Baca juga: Demo mahasiswa Banten tolak UU Omnibus Law berujung ricuh

Baca juga: TransJakarta hentikan sementara dua rute imbas demo di DPR

Baca juga: Enam alasan serikat pekerja tolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020