13 kabupaten/kota ini menyumbang 30 persen dari total kasus aktif Indonesia saat ini
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan masih ada 13 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif COVID-19 dengan jumlah lebih dari 1.000 pasien.

"Yang perlu menjadi perhatian adalah masih ada 13 kabupaten/kota dengan kasus lebih dari 1.000," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Gedung BNPB Jakarta, Kamis.

Ke-13 kabupaten/kota tersebut adalah kota-kota besar yaitu Bekasi, Bogor, Kota Medan, Jakarta Utara, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca juga: Satgas COVID-19 ingatkan penyampaian aspirasi taati protokol kesehatan

"Dari segi demografi, kabupaten/kota ini memang kabupaten dan kota dengan penduduk yang relatif padat dan merupakan kota-kota besar di Indonesia. Kasus di 13 kabupaten/kota ini menyumbang 30 persen dari total kasus aktif Indonesia saat ini," ungkap Wiku.

Ia pun meminta kepala daerah dan masyarakat di 13 kabupaten/kota tersebut benar-benar bisa menjaga penerapan protokol kesehatan di seluruh sektor sosial ekonomi yang sudah berjalan.

Selanjutnya Satgas juga memberikan perhatian dan menekankan pada 22 kabupaten/kota yang memiliki angka kematian lebih dari 100 orang.
Kabupaten dan kota tersebut adalah Kota Surabaya di Jawa Timur, Kota Semarang di Jawa Tengah, Sidoarjo di Jawa Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan di DKI.

Baca juga: Prosentase kasus aktif COVID-19 di Indonesia sedikit di bawah dunia

Selanjutnya Kota Makasar di Sulawesi Selatan, Kota Medan di Sumatera Utara, Jakarta Utara di DKI, Gresik di Jawa Timur, Kota Balikpapan di Kalimantan Timur, Kota Palembang di Sumatera Selatan, Kota Malang di Jawa Timur.

Masih ada Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Demak di Jawa Tengah, Pasuruan di Jawa Timur, Kota Mataram di NTB, Kota Manado di Sulawesi Utara, Kota Samarinda di Kalimantan Timur, Kudus di Jawa Tengah dan Kota Pekanbaru di Riau.

"Kepada pemerintah daerah dari 22 kabupaten/kota ini untuk benar-benar dapat mengevaluasi penanganan kasus COVID-19 di wilayah masing-masing dan segera menginformasikan kepada pemerintah pusat dan satgas jika mengalami kendala atau membutuhkan bantuan dalam rangka menekan angka kematian," tambah Wiku.

Baca juga: Satgas minta RS patuhi batas tertinggi tarif tes PCR mandiri

Satgas COVID-19 mencatat kematian paling banyak terjadi pada usia di atas 46 tahun.

"Artinya kelompok lansia harus betul-betul kita jaga agar tidak tertular COVID-19. Jika mengalami gejala atau terkonfirmasi positif COVID-19 maka betul-betul harus segera ditangani dengan baik dan sedini mungkin agar proses pemulihan dapat berjalan lebih baik," ungkap Wiku.

Wiku juga meminta kelompok usia rentan tidak bepergian ke luar rumah kecuali sangat mendesak.

Baca juga: Satgas: Vaksin bukan jaminan tuntasnya pandemi COVID-19

"Jauhi keramaian, perkumpulan dan kegiatan sosial. Hindari kunjungan keluarga, anjurkan lansia untuk melakukan yang menyenangkan sehingga meningkatkan imunitas dan cukup tidur malam 6-8 jam dan siang 2 jam, makan makanan bergizi dn selalu menjaga kebersihan diri dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," jelas Wiku.

Hingga Kamis (8/10) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 320.564 orang dengan penambahan hari tersebut sebanyak 4.850 kasus dengan jumlah kasus aktif adalah 64.924. Terdapat 244.060 orang dinyatakan sembuh dan 11.580 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 144.072 orang.

Baca juga: Satgas: Penanganan COVID-19 yang baik jadi kekuatan nasional

Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 83.372, selanjutnya Jawa Timur dengan 46.095 kasus, Jawa Tengah 26.259 kasus, Jawa Barat dengan 25.261 kasus dan Sulawesi Selatan 16.298 kasus.

#satgascovid19
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020