Almaty (ANTARA) - Presiden Kyrgyztan Sooronbai Jeenbekov menyatakan pada Jumat bahwa dirinya siap mengundurkan diri setelah ada penunjukan kabinet baru untuk mengakhiri kekosongan kekuasaan pasca-pendudukan gedung pemerintah oleh massa pendukung oposisi.

Setelah berhasil memaksa kabinet lama untuk mundur dan komisi pemilu untuk membatalkan hasil pemilihan parlemen--yang memicu aksi protes massa, kelompok oposisi sejauh ini belum mencapai kesepakatan soal siapa yang memimpin dalam pemerintahan sementara.

Parlemen yang mundur juga tidak menunjuk satu dari setidaknya tiga kandidat perdana menteri interim, yang sejumlah anggota parlemen menyebut bahwa khawatir dengan keamanan mereka.

Dua partai politik yang dekat dengan Presiden Jeenbekov menyapu suara dalam pemilihan di parlemen pada Minggu (4/10), namun sedikitnya 11 partai politik menolak hasil tersebut. Pemantau asing dari Barat menyebut pemilihan itu dirusak oleh dugaan jual-beli suara.

Negara berpenduduk 6,5 juta jiwa itu wilayahnya berbatasan dengan China serta menjadi lokasi pangkalan udara militer Rusia dan tambang eksplorasi mineral terbesar milik Kanada.

Di tengah keadaan yang tidak menentu, tanpa adanya pemimpin yang sah, para pejabat lama muncul sebagai pemegang kendali pasukan keamanan negara.

Komite Keamanan Nasional Negara menyebut bahwa Uzbekistan, negara tetangga, telah menyerahkan tiga orang yang secara ilegal melewati perbatasan kedua negara pada 6 Oktober, ketika kekuasaan pemerintah lama diambil alih.

Satu di antaranya adalah Wali Kota Tilek Matraimov, anggota keluarga Matraimov yang berpengaruh--dengan anggota keluarga lain yakni Raimbek Matraimov, mantan wakil kepala kepabeanan, dan Iskender Matraimov, anggota parlemen.

Komite itu mengatakan bahwa Tilek Matraimov dan dua orang lainnya yang diserahkan otoritas Uzbekistan kini masih ditahan selagi diselidiki untuk perkara perlintasan perbatasan secara ilegal.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Kyrgyztan sebut oposisi berupaya merebut kuasa secara ilegal
Baca juga: Pengunjuk rasa Kyrgyztan ambil alih, bakar kantor pusat pemerintahan
Baca juga: Rakyat Kirgistan Laksanakan Referendum Amendemen UUD

Penerjemah: Suwanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020