Jakarta (ANTARA) -
Seorang anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Bambang Purwoko dan seorang prajurit TNI Sertu Faisal Akbar tertembak oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) saat kembali dari Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat sore.
 
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa ketika dikonfirmasi wartawan dari Jakarta, Jumat, mengatakan, peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIT di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.
 
"Telah terjadi penghadangan oleh KSB terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) saat kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa," kata Suriastawa.
 
Kedua korban langsung dibawa RSUD Sugapa untuk mendapatkan tindakan medis pada pukul 16.40 WIT.
Sertu Faisal Akbar (Satgas Apter Hitadipa) mengalami luka tembak di pinggang dan Bambang Purwoko (anggota TGPF ) mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri.
 
"Keduanya kondisinya masih sadar," ujarnya.
 
Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa dikawal oleh personel TNI Asintel Kodam Cendrawasih Kol Inf Ardian Triwasana.
 
"Untuk rombongan TGPF lain sudah berada di rumah dinas Wabup Intan Jaya," ucapnya.
 
TGPF yang dipimpin oleh Benny Mamoto mencari informasi untuk mengungkap kasus penembakan yang terjadi di Intan Jaya beberapa waktu lalu.
 
“Kami jauh-jauh datang ke sini untuk bekerja sepenuh hati agar kasus ini menjadi terang, dengan begitu Tim TGPF Intan Jaya bisa memberikan laporan dan masukan yang tepat untuk pemerintah," ujar Benny Mamoto dalam siaran persnya pada Kamis (8/10).
 
Dalam menjalankan aktifitas, tim ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Benny Mamoto dan rombongan akan bekerja selama dua minggu, terhitung sejak tanggal 1 Oktober yang lalu.
 
Pada hari kedua pada Kamis (8/10) tim Intan Jaya akan menuju lokasi penembakan melalui jalur udara dan darat dari Timika.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020