UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting stirnya itu cepat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki mengatakan UMKM saat ini menjadi penyangga ekonomi nasional di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 yang diharapkan menahan angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.

“UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting setirnya itu cepat,” kata Teten dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dalam sebuah webinar yang digelar Warta Ekonomi bertajuk “Kiat Inovasi Kreatif UMKM Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19” Teten mengatakan, alasan itulah yang membuat pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ada pula program restrukturisasi pinjaman, termasuk memberikan hibah modal kerja bagi UMKM yang belum bankable.

Baca juga: Presiden Jokowi dialog dengan usaha kecil yang bangkrut akibat pandemi

“Dari sisi demand kita coba bantu penyerapan lewat belanja kementerian dan lembaga. Kami mendapatkan komitmen dari Kementerian BUMN, capex di bawah Rp14 miliar ini sekarang diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.

Selain itu Kemenkop dan UKM telah membuat beberapa program pendampingan, konsultasi, pelatihan, baik secara virtual. Tujuannya untuk membantu UMKM beradaptasi dan inovasi bisnis  merespons perkembangan baru, khususnya terkait teknologi.

“Sekarang baru 13 persen UMKM kita yang sudah terhubung ke platform digital. Kita dorong percepatan, transformasi, karena ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan,” kata Teten.

Penyedia platform digital berskala besar sudah bisa mengakses lebih sekitar 97 persen wilayah Indonesia.

Baca juga: Bahlil: Kalau fokus kelola UMKM, ekonomi tumbuh 4 persen mudah dicapai

Teten mengakui tidak semua UMKM bisa berjualan di platform digital dalam skala nasional, mengingat kapasitas produksi dan SDM yang terbatas.

“Ini akan sangat membantu bagi UMKM. Sekarang banyak platform digital dengan pasar yang lebih kecil yaitu di tingkat daerah. Kami juga menyediakan platform digital sederhana, e-Brochure Smesco, untuk membantu UMKM yang memang belum siap jualan di platform digital yang lebih besar,” ujar Teten.

Untuk itu Kemenkop dan UKM terus melakukan edukasi, kurasi, dan inkubasi agar pelaku usaha siap masuk ke platform digital.

Baca juga: Digitalisasi UMKM dan masa depan bangsa

Sementara itu CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan menuturkan kondisi pandemi saat ini mengajarkan bahwa proses digitalisasi akan selalu berjalan dengan cepat.

Dikatakan, digitalisasi itu perlu dilihat sebagai terobosan yang positif agar bisa membangkitkan perekonomian lewat UMKM.

“Para pengusaha restoran yang kehilangan pengunjung, mengubah pola penjualannya lewat frozen food. Para pelaku bisnis travel, merubah strategi dengan menjual virtual tour. Para pelaku bisnis music dan MICE melakukan pertunjukan dan seminar via virtual. Pada intinya, semua mengeluarkan energi kreatif agar bisnisnya tetap bertahan,” kata Ihsan.

Baca juga: Pameran pariwisata virtual terbesar bakal digelar 7-15 November 2020

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020