Yaounde (ANTARA News/Reuters) - Sebuah kapal pencari ikan China dengan tujuh nelayan yang naik kapal itu telah dibajak di perairan Teluk Guinea di Afrika barat, kedutaan besar China di Kamerun mengatakan, Sabtu.

"Kami bekerjasama dengan pemerintah Kamerun dengan berbagai cara dan alat sedang mengusahakan pembebasan mereka," kata seorang pejabat kedutaan mengenai pembajakan Jumat di perairan internasional di lepas pantai semenanjung Bakassi itu.

Pejabat itu mengatakan tanggungawab atas pembajakan tersebut telah diakui oleh "Komando Marinir Afrika", kelompok tak dikenal hingga terlibat dalam beberapa serangan belakangan ini terhadap pelayaran setempat.

Para awak China itu melihat perairan yang kaya ikan di Afrika barat.

Sementara perompak Afrika barat tidak menarik perhatian sama seperti besarnya perhatian pada rekan-rekan mereka di Somalia, beberapa pengamat maritim mengatakan mereka melihat risiko yang meningkat di wilayah dengan pengawasan lemah dan jumlah penemuan minyak bertambah itu.

Serangan besar terakhir di Teluk Guinea adalah pada November, ketika para perompak menyerang sebuah tanker minyak di lepas pantai Benin, menewaskan seorang nelayan Ukraina dan mencuri muatan yang selamat di kapal itu.

Tidak seperti perompak Somalia, geng-geng yang diangkut dengan kapal di Afrika barat ingin merampas muatan kapal ketimbang menyandera kapal untuk minta uang tebusan. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010