Jakarta (ANTARA) - Ketika legenda Chelsea Didier Drogba mengangkat kertas bertuliskan nama Manchester City dari salah satu jambangan undian fase grup Liga Champions 2020/21 di Swiss, 1 Oktober lalu, itu adalah tonggak kemenangan The Citizens atas UEFA.

Sekira tiga bulan sebelumnya, City masih bergulat dengan UEFA di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa selama dua tahun sebagai hukuman terkait pelanggaran aturan Kepatutan Finansial (FFP).

Pada 13 Juli 2020, CAS mengeluarkan putusan bahwa City tidak melanggar FFP. Sanksi dibatalkan dan City hanya perlu membayar denda sebesar 10 juta euro saja, atau tak sampai 10 persen dari total 156,8 juta euro yang mereka belanjakan di bursa transfer musim panas 2020/21.

Baca juga: Guardiola senang bukan kepalang City lolos dari sanksi UEFA
Baca juga: Empat catatan setelah City dikejutkan Lyon


City sebetulnya berkesempatan menandai kemenangan itu dengan penampilan gemilang dalam kelanjutan Liga Champions 2019/20, tetapi mereka secara mengejutkan disingkirkan oleh Olympique Lyon di babak perempat final.

Hasil itu menandai untuk ketiga kalinya, Guardiola tak mampu meruntuhkan tembok perempat final di Liga Champions.

Guardiola kini berkesempatan lagi untuk mewujudkan mimpi besar klub kaya yang ditopang dana Timur Tengah itu untuk jadi jawara Eropa.

Di atas kertas, City jelas diunggulkan untuk melenggang mulus dari Grup C di mana mereka tergabung jawara Portugal Porto, wakil Prancis Marseille serta klub Yunani Olympiakos.

Dari 156,8 juta euro yang digelontorkan City di bursa transfer kali ini, lebih dari 100 juta di antaranya dibelanjakan untuk memperkuat lini belakang, yang disebut-sebut jadi persoalan akut sejak kepergian Vincent Kompany.

Baca juga: Guardiola bersumpah suatu saat bawa Citizens ke semifinal Champions
Baca juga: Manchester City resmi selesaikan transfer Ruben Dias dari Benfica


Bek muda Portugal Ruben Dias yang dibeli seharga 68 juta euro diyakini Guardiola jadi resep mujarab untuk mempertebal palang pintu pertahanan City berbarengan dengan bekas bek andalan Bournemouth, Nathan Ake, yang ditebus senilai 45,3 juta euro.

Kehadiran Kevin de Bruyne, yang baru saja dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik UEFA 2019/20, jelas penting sebagai kreator utama serangan City ditambah kedatangan talenta muda Spanyol Ferran Torres.

Permasalahan City hanyalah lini depan mereka, mengingat penyerang tajam Sergio Aguero mulai menua dan kerap diganggu cedera. Sehingga keputusan tak mendatangkan penyerang baru di level senior, berarti Guardiola bertumpu kepada Raheem Sterling dan Gabriel Jesus yang tak kunjung menemukan konsistensi serta kerap terjebak demam panggung di laga-laga penting.

Baca juga: Aguero diperkirakan absen dua bulan lagi
Baca juga: City punya kekuatan finansial untuk kontrak Messi, kata COO Berrada

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020