Jakarta (ANTARA) - Rapper Kanye West pada Senin (12/10) waktu setempat, merilis video kampanye resmi pertama yang berfokus pada agama dan keluarga, dalam upayanya untuk terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.

West telah melakukan beberapa kali kampanye, namun usahanya itu dinilai sejumlah pihak memiliki peluang yang sangat kecil untuk memenangi pemungutan suara.

Kendati demikian beberapa analis politik percaya bahwa pencalonan West sebagai Presiden AS dapat menyedot beberapa pendukung kulit hitam dari Partai Demokrat, Joe Biden, seperti dilaporkan Reuters, Selasa.

Baca juga: Kanye West bagikan pratinjau lagu baru "Believe What I Say"

Baca juga: Kemarin, Synchronize Fest batal sampai utang Kanye West untuk kampanye


Sejak Juli, West membuat pernyataan yang tidak menentu di akun media sosialnya, termasuk ikut serta dalam pemungutan suara resmi di beberapa negara bagian Amerika Serikat.

Dalam video kampanye pertamanya, musisi itu meminta pendukung untuk memilihnya sebagai kandidat tertulis.

"Dengan beralih ke iman, kita akan menjadi jenis bangsa, jenis orang, yang Tuhan inginkan," kata West dalam video, yang juga menampilkan doa keluarga dan foto alam.

West yang sebelumnya merupakan salah satu pendukung selebriti terbesar Presiden Donald Trump, kini ingin dianggap sebagai pesaing serius calon petahana itu.

Pelantun "Heartless" yang meraih 21 penghargaan Grammy ini mengatakan pada 2018 bahwa ia menderita gangguan bipolar.

West telah menghabiskan sekitar 5,8 juta dolar untuk kampanyenya tahun ini, sebagaimana berdasarkan pengajuan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Federal. Sebagian besar dana berasal dari pinjaman dana pribadinya sendiri.

Baca juga: Kanye West dinobatkan sebagai selebriti pria berpenghasilan tertinggi

Baca juga: Kim Kardashian minta belas kasih atas perilaku Kanye West

Baca juga: Calonkan diri jadi Presiden AS, Kanye West serahkan berkas pertama

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020