Resesi sudah jelas bukan hal positif untuk kepercayaan konsumen, karena bila resesi, konsumen cenderung mengetatkan prioritas
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers International mengingatkan berbagai pihak mengenai potensi dampak resesi terutama terhadap sektor ritel karena berbagai aspek dapat berpengaruh, termasuk persepsi warga terhadap kondisi perekonomian.

"Resesi sudah jelas bukan hal positif untuk kepercayaan konsumen, karena bila resesi, konsumen cenderung mengetatkan prioritas dan mengurangi keseluruhan pengeluaran mereka," kata Senior Associate Director Retail Services Colliers International Indonesia, Sander Halsema, Selasa.

Baca juga: Konsultan: Wajar bila jumlah pengunjung mal belum kembali normal

Sander mengemukakan dengan memilih prioritas pengeluaran, maka berdampak negatif terhadap kinerja ritel karena bisa menurunkan tingkat penjualan.

Ia memahami tujuan pemerintah untuk pemulihan ekonomi serta mengapresiasi kebijakan mengizinkan usaha ritel seperti restoran untuk dibuka kembali, meski hanya untuk 50 persen dari total kapasitas.

Baca juga: Mendag: Pembukaan pusat perbelanjaan efektif bangkitkan perekonomian

Baca juga: Pemkot Depok bertahap membuka tempat aktivitas masyarakat


Tidak hanya bagi konsumen, menurut dia, peritel juga diperkirakan bakal lebih konservatif dalam berekspansi dan lebih fokus ke toko yang berdiri sendiri atau di pinggir jalan dibandingkan di mall.

Sedangkan bagi pihak pengelola pusat perbelanjaan, ia berpendapat penting bagi mereka mengeluarkan inovasi yang fleksibel terhadap keseluruhan tarif terkait jasa penyewaan di mall yang mereka kelola.

Baca juga: Pemulihan kinerja properti pusat perbelanjaan Jakarta mulai 2021

Baca juga: Gugus Tugas ingatkan protokol kesehatan bagi pengelola fasilitas umum


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020