Pasar industri, khususnya logistik, sangat kuat selama enam bulan ke belakang, bahkan sejak sebelum itu
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan sektor logistik tetap tangguh selama masa pandmei COVID-19, yang sudah berlangsung sejak Maret lalu di Indonesia.

"Pasar industri, khususnya logistik, sangat kuat selama enam bulan ke belakang, bahkan sejak sebelum itu. Jadi, cukup tangguh selama pandemi," kata Head of Research JLL Indonesia James Taylor dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis.

James menyebut tangguhnya sektor logistik tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga secara luas di Asia Pasifik.

Ia mengatakan secara umum, penyewa di kawasan industri terus mencari ruang-ruang baru terutama penyewa dari kalangan e-commerce.

"Banyak perusahaan mencari ruang-ruang baru untuk menyimpan dan mendistribusikan barang seperti makanan atau produk kesehatan yang sangat dibutuhkan saat ini. Jadi, ada banyak aktivitas dari sisi investor," katanya.

James menjelaskan hingga kuartal ketiga 2020, tingkat okupansi industri hampir mencapai 95-100 persen di sejumlah lokasi di Jabodetabek seperti di Jakarta, Karawang, Depok-Bogor dan Tangerang.

Sementara, di Bekasi tercatat okupansi mencapai 73 persen, adapun di Cikarang tingkat okupansi mencapai 91 persen. Sedangkan secara rata-rata, tingkat okupansi berada di angka 89 persen.

"Bekasi itu 73 persen tapi akan naik segera dan gudang di lokasi itu akan segera terisi lagi," imbuh James.

Dengan capaian tersebut, JLL menilai sektor pergudangan logistik modern masih menjadi sektor yang tetap diminati investor maupun penyewa di kala pandemi.

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) justru menjadi faktor pemicu investor di bidang barang konsumsi (FMCG) dan e-commerce untuk terus melakukan transaksi sehingga terus melakukan penyewaan kala pandemi.

JLL juga mencatat ada dua gudang yang selesai dibangun pada kuartal ketiga 2020 dengan total 133 ribu meter persegi.

Baca juga: Konsultan properti ingatkan dampak resesi terhadap sektor ritel
Baca juga: Konsultan: Prioritas konsumen sekarang bukan "spending" properti

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020