Kampoeng Kopi Banaran akan di-upgrade sebagai penunjang aktivitas bagi kaum milenial, komunitas, hingga penyelenggaraan kegiatan MICE
Jakarta (ANTARA) - BUMN perkebunan, PTPN IX menggandeng PT Dyandra Promosindo untuk mengelola Kampung Kopi Banaran di Bawen, Jawa Tengah.

Penandatanganan nota kesepahaman ditandatangani pada Kamis (15/10/2020) oleh Direktur PTPN IX Tio Handoko dan Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh, yang disaksikan Direktur Utama Holding Perkebunan/PTPN III (Persero) M Abdul Ghani.

Selain itu, juga hadir Direktur Umum PTPN III Seger Budiarjo, Komisaris Utama PTPN IX M Syarkawi, dan manajemen PTPN..

"Kampoeng Kopi Banaran punya potensi besar. Tapi, kami sadar diri, kompetensi PTPN itu di bidang perkebunan (plantation). Tidak didesain untuk pemasaran potensi wisata. Karena itu, kami berkolaborasi dengan pihak lain yang memiliki jejaring pasar dan pengalaman kuat untuk mengemas serta meningkatkan promosi Kampoeng Kopi Banaran," kata Direktur Utama Holding Perkebunan/PTPN III (Persero) M Abdul Ghani melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Baca juga: PTPN IX raih penghargaan kualitas produk terbaik

Karena kemitraan strategis ini, katanya, maka peran PTPN akan lebih fokus mengembangkan budi daya perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Sedangkan non-core business dikerjakan oleh ahlinya, tanpa pengalihan hak.

Sementara itu, Dyandra menyambut antusias kemitraan strategis ini. Perusahaan itu akan mengelola aspek pengembangan infrastruktur, F&B, eduwisata, ekowisata, dan outdoor activity yang diperkirakan akan lebih tren pascapandemi, termasuk menghadirkan gelombang kegiatan MICE di Banaran.

Hal ini sejalan dengan latar Dyandra yang telah berpengalaman 26 tahun dalam pelaksanaan kegiatan berskala masif, pameran internasional, pengelolaan hotel dan venue, yang otomatis akan mengakselerasi industri pariwisata dan MICE di Jawa Tengah khususnya.

"Kampoeng Kopi Banaran akan di-upgrade sebagai penunjang aktivitas bagi kaum milenial, komunitas, hingga penyelenggaraan kegiatan MICE di Jawa Tengah," ujar Hendra Noor Saleh.

Khusus untuk komoditas kopi, Hendra menargetkan, dalam waktu periode kerja sama tergalang re-branding kopi lebih kuat. "Ketika orang asing bicara kopi Indonesia, persepsinya akan identik dengan Banaran."

Kampoeng Kopi Banaran merupakan kawasan wisata seluas 40 hektare yang merupakan salah satu unit bisnis PTPN IX yang memiliki aset 400 hektare di kawasan Banaran.

Potensi kawasan wisata ini akan dikembangkan lebih modern dan terintegrasi. Selain memiliki potensi alam yang eksotis dan udara sejuk, Kampoeng Kopi Banaran, kata Hendra, juga memiliki keunggulan wilayah karena terletak di segitiga emas Yogyakarta-Solo-Semarang.

Lokasinya hanya sekitar satu kilometer dari Pintu Tol Bawen, yang terhubung dengan jalur Jalan Tol Trans-Jawa. Lokasi ini memiliki panorama indah karena berlatar belakang Danau Rawa Pening dan perbukitan.

Baca juga: Dukung kemandirian energi, PTPN akan produksi biofuel kelapa sawit
Baca juga: Peserta SMN dari Sulawesi Utara berkunjung ke Pabrik Kopi Banaran

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020