Ternyata target 2 juta itu sudah terpenuhi bulan lalu (September). Jadi kita optimistis sampai Desember mungkin akan ada tambahan 1 juta lagi jadi sekitar 3 juta (UMKM online)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah optimistis hingga Desember 2020 akan ada 3 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masuk ke ekosistem online dalam inisiasi Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan SDM Kemenko Perekonomian Mira Tayyiba dalam webinar di Jakarta, Senin, menuturkan tadinya pemerintah menargetkan ada 2 juta UMKM yang bergabung dalam program tersebut.

"Ternyata target 2 juta itu sudah terpenuhi bulan lalu (September). Jadi kita optimistis sampai Desember mungkin akan ada tambahan 1 juta lagi jadi sekitar 3 juta (UMKM online)," katanya.

Mira mengatakan meski melewati target yang ada, jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital masih kecil. Pasalnya, hingga saat ini, baru sekitar 10 juta UMKM dari total sekitar 60 jutaan UMKM yang masuk ekosistem digital.

"Padahal kalau lihat potensi e-commerce kita di kawasan Asia Tenggara sendiri sangat besar. Makanya kami mendorong digitalisasi UMKM ini, karena kita bisa setidaknya merealisasi sebagian potensi ekonomi digital kita, khususnya e-commerce," jelas Mira.

Kemenko Perekonomian mencatat, kegiatan ekonomi berbasis sharing/platform economy, khususnya e-commerce, marketplace, fintech, dan ride sharing, telah menjadi penggerak dan showcase bagi ekonomi digital di Indonesia.

Berdasarkan Google, Temasek, dan Bain&Company pada 2019, Indonesia memiliki perkembangan ekonomi internet terbesar dan tercepat di kawasan Asia Tenggara.

Potensi ekonomi digital Indonesia juga disebut mencapai 133 miliar dolar AS pada 2025 mendatang dari total potensi seluruh ASEAN sebesar 300 miliar dolar AS. Ada pun potensi e-commerce se-Asia Tenggara mencapai 153 miliar dolar AS pada 2025.

Baca juga: Menkop dorong UMKM bermitra dengan usaha besar

Baca juga: UMKM andalkan platform digital untuk bertahan di saat pandemi

Baca juga: Penjualan kian merosot, produsen gudeg Yogya optimalkan jualan online

Baca juga: Sleman luncurkan "Warung Kalasan" untuk pemasaran daring UMKM

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020