Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pelebaran Jalan Metro Tanjung Bunga menjadi 50 meter yang digadang-gadang menjadi "landmark" Kota Makassar dan Provinsi Sulsel.

"Jika pelebaran jalan ini rampung bakal menjadi jalan terlebar di Indonesia. Pengerjaan fase pertama ini akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan pagu anggaran tahap satu sebesar Rp127 miliar," kata Nurdin Abdullah di sela peletakan batu pertama tersebut, Sabtu.

Jalan Metro Tanjung Bunga nantinya akan menjadi "landmark" baru Kota Makassar dan Sulsel dengan lebar jalan 50 meter, panjang 6 kilometer dengan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 meter, jalur hijau 2 meter, jalur lambat 4,8 meter, jalur hijau 1 meter, jalan utama 9,6 meter, dan jalur hijau 2 meter.

Baca juga: Hidup sehat, Gubernur ajak warga jadikan sepeda transportasi harian

Baca juga: Gubernur Sulsel minta Bandara Sorowako diserahkan ke pemprov


Rencananya, jalan ini menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar sekaligus menjadi penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi kota. "Pengembangan ini, sesuatu yang wajib dilakukan, karena melihat kepadatan kendaraan di sini, sehingga saya mengapresiasi pak wali bisa memulai pembangunan ini," ujar Nurdin Abdullah.

Ia mengakui salah satu masalah yang dihadapi selama menjadi gubernur adalah menata Kota Makassar.

Ia mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan tersebut, termasuk para pemilik lahan yang bersedia menyerahkan lahan senilai Rp3,6 triliun. Ia juga berkomitmen untuk menghilangkan segala hambatan dalam pembangunan. Semuanya harus membuka mata dan hati bahwa Makassar bisa dibenahi.
 
"17 tahun jalan ini terus menjadi penguasaan Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD), kenapa GMTD tidak menyerahkan, karena selama ini GMTD merasa disulitkan, mengurus ini susah," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa jalan ini nantinya selevel dengan jalan utama di Ibu Kota Negara, yakni Jalan Sudirman-Thamrin.

Ia mengharapkan target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalanannya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini. Jika masih ada yang belum selesai, kontrak dapat diadendum untuk menjaga kualitas pengerjaan.

"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," tuturnya.

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan jalan ini akan mendorong perekonomian. "Ini mendorong perekonomian, bagaimana menghadirkan ikon, daya tarik pariwisata dan investasi, dan ini yang dikuatkan menjadi kota yang baik dan nyaman," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sulsel berharap tidak ada klaster baru COVID-19 pada pilkada

Baca juga: Gubernur Sulsel cek kesiapan kapal roro penghubung 3 provinsi

Baca juga: Gubernur Nurdin kukuhkan tujuh penjabat sementara bupati


Pembangunan tahap dua akan dilanjutkan dengan alokasi anggaran Rp250 miliar agar bisa menuntaskan jalan hingga akhir tahun depan.

Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo menyatakan dukungannya dalam pembangunan ini. "Pada prinsipnya DPRD mendukung program yang untuk kepentingan masyarakat Makassar dan ini menjadi tempat baru dan contoh kota-kota besar di Indonesia. Saya harap akhir tahun ini bisa selesai," harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Nindya Karya, Haedar A. Karim menyatakan waktu pengerjaan relatif pendek. Ia berharap dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan, termasuk di bidang perizinan. Sehingga ini dapat menjadi ikon kota. "Ini adalah ikon untuk menjadikan kota ini sebagai suatu legacy," sebutnya.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020