Kita tentunya tidak boleh puas dan ini harus menjadi tolak ukur bahwa dengan visi yang kuat dan misi yang kita kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik lagi dengan ada kebersamaan di dalamnya
Jakarta (ANTARA) - Memasuki satu tahun kinerja Kabinet Indonesia Maju, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan sinergisitas dan kinerja sektor pertanian untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam acara Tasyakuran satu tahun Kementerian Pertanian Kabinet Indonesia Maju, menyampaikan momentum ini harus menjadi pelecut untuk terus berakselerasi dan bekerja lebih keras lagi dalam memajukan sektor pertanian.

"Kita harus perkuat konsepsi dan pertajam program-program yang sudah berjalan. Apa yang kita capai satu tahun ini adalah kerja keras kita semua," kata Mentan di Auditorium Kementan Jakarta, Senin.

Baca juga: Mentan proyeksi produksi beras musim tanam 2021 capai 20 juta ton

Dalam kesempatan ini, Mentan juga mengapresiasi seluruh perangkat fungsional Kementan dan kebijakan negara dalam melaksanakan tugasnya selama satu tahun.

Menurut dia, keberhasilan yang dicapai selama ini tidak lepas dari peran eselon satu dan struktur berikutnya.

Pada masa kepemimpinan Mentan Syahrul, sektor pertanian menjadi penyumbang angka tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020 yakni sebesar 16,14 persen.

Selain itu, Kementan juga meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam 100 hari menjabat, Syahrul menggandeng sejumlah kementerian/lembaga, seperti BPS, Kementerian ATR/BPN, BPPT, Lapan, dan BIG untuk melakukan verifikasi ulang lahan baku sawah demi menyeragamkan data pangan nasional.

Kementan juga terus mendorong kinerja ekspor melalui program gerakan tiga kali ekspor (gratieks).

Tercatat pada periode Januari-Agustus, ekspor pertanian sebesar 8,82 persen dengan nilai mencapai Rp258 triliun. Bahkan, pada September 2020, ekspor pertanian naik sebesar 20,84 persen.

"Kita tentunya tidak boleh puas dan ini harus menjadi tolak ukur bahwa dengan visi yang kuat dan misi yang kita kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik lagi dengan ada kebersamaan di dalamnya," kata Syahrul.

Baca juga: Pengamat nilai UU Cipta Kerja bisa perkuat produksi pangan domestik
Baca juga: Dosen IPB: Sektor pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020