Pameran ini bertujuan membangkitkan kembali gairah dan semangat para pelaku UKM terutama di sektor mebel dan kerajinan tangan, sebagai langkah pemulihan dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung pelaksanaan SAEXPO Furniture & Craft Exhibition 2020  di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, sebagai ajang membangkitkan peluang industri dan pengusaha mebel dan kerajinan tangan yang terdampak pandemi COVID-19.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pameran yang diinisiasi oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi para pengusaha mebel dan kerajinan tangan untuk memasarkan dan memamerkan hasil karyanya. Menurutnya, pengusaha mebel dan kerajinan juga menjadi salah satu pelaku usaha yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

“Pameran ini bertujuan membangkitkan kembali gairah dan semangat para pelaku UKM terutama di sektor mebel dan kerajinan tangan, sebagai langkah pemulihan dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Pandemi ini menyebabkan pasar mebel sepi, banyak penundaan, dan pembatalan order dari konsumen. Sehingga, acara ini diharapkan memberi harapan bagi para pengusaha mebel dan kerajinan tangan untuk terus berkarya di masa adaptasi kebiasaan baru,” kata Yuana.

Yuana menilai pameran ini juga dapat menjadi salah satu langkah membangun pasar domestik yang potensial atas produk mebel dan kerajinan berkualitas ekspor dengan harga terjangkau. Selain itu, pameran sekaligus menjadi ajang untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor UKM mebel dan kerajinan tangan.

“Pameran SAEXPO ini juga diharapkan menjadi salah sebagai satu upaya menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri serta mengantisipasi banyaknya produk impor yang masuk ke pasar domestik,” katanya.

Yuana menuturkan, pameran yang dilaksanakan dari Selasa (27/10) hingga Minggu (1/11) ini diikuti oleh 50 produsen dan pengusaha mebel dan kerajinan tangan berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya.

Pengunjung yang hadir diharapkan dari kalangan masyarakat umum, pengelola hotel, restoran/kafe, dan perkantoran.

“Peserta pameran ini juga melayani pengadaan barang mebel dan kerajinan pemerintah dan BUMN, selain itu barang-barang yang dipamerkan dalam acara ini juga memiliki kualitas yang baik dan harga yang terjangkau,” ujar Yuana.

Selain didukung oleh Kemenparekraf/Baparekraf, pameran ini juga didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul; serta Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sukoharjo. Produk-produk yang dipamerkan berupa, mebel outdoor-indoor, aksesoris, home furnishing, rumah kayu, kerajinan kayu, batik, gerabah, dan lainnya.

Baca juga: Stop ego sektoral, selamatkan primadona ekspor mebel dan kerajinan
Baca juga: Kalangan industri mebel: Jangan buka ekspor kran kayu log dan rotan

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020