"Anak-anak yang mendapat bimbingan belajar sangat antusias mendengarkan materi pembelajaran diajarkan,"ungkap Pratu Khairul Azhari",...
Keerom (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 100/PS Pos Karang memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak di kampung Yuwainda, Distrik Waris Kabupaten Keerom,Papua wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini.

Pelaksanaan bimbingan belajar siswa di perbatasan RI-PNG dipimpin Wadan Pos Karang Serda Boy Halomoan Purba beserta lima orang anggota dengan memberikan pembelajaran tentang dasar berhitung Matematika dan mengajari Wawasan Kebangsaan.

Pratu Khairul Azhari sebagai guru bimbingan belajar dalam keterangan tertulis Pendam XVII/Cenderawasih, Jumat, mengakui  ia dengan ikhlas dan tulus memberikan materi kepada anak-anak kampung Yuwainda supaya menjadi pintar.

"Anak-anak yang mendapat bimbingan belajar sangat antusias mendengarkan materi pembelajaran diajarkan,"ungkap Pratu Khairul Azhari.
Baca juga: LIPI dorong peningkatan pendidikan berkualitas bagi anak-anak Papua

Wadan Pos Karang Serda Boy Halomoan Purba mengajak, anak anak di kampung Yuwainda untuk rajin belajar agar menjadi generasi penerus bangsa yang berguna dikemudian hari.

"Dan anak-anak jangan sungkan untuk datang ke Pos Karang untuk belajar berhitung dan materi wawasan kebangsaan,"katanya.

Masyarakat kampung Yuwainda mengucapkan banyak terimakasih atas kedatangan anggota TNI Raider Yonif 100/PS Pos Karang yang sudah mengajarkan anak-anak.

"Kami berharap dengan pelajaran diberikan prajurit TNI anak-anak supaya mereka lebih pintar dan rajin belajar,"ungkap orang tua anak.

Sementara itu, Dansatgas Yonif Raider 100/PS Mayor Inf M Zia Ulhaq sdalam keterangan tertulis diterima ANTARA, Jumat mengatakan, kegiatan bimbel ini adalah program unggulan Satgas Yonif Raider 100/PS selain melaksanakan tugas pokok untuk menjaga wilayah NKRI di perbatasan RI-PNG.
Baca juga: Menteri Agama berikan beasiswa bagi 253 anak asli Papua

"Dengan dilandasi dasa kemanusiaan dalam situasi pandemi COVID-19 yang mengharuskan anak harus belajar online (daring) maka anak-anak sekolah di perbatasan khususnya yang Kampung Yuwainda belum terjangkau signal internet tentunya sangat kesulitan,"katanya.

Ia mengatakan, prajurit Yonif Raider 100/PS tidak mau hal ini menjadi penghambat anak-anak untuk mendapatkan pendidikan di tengah situasi pandemi saat ini.

"Apalagi keterbatasan ekonomi yang dialami saudara kita warga disini sehingga Ttidak mampu membeli paket internet apalagi Handphone," katanya.
Baca juga: Pangdam: Kompetisi sepak bola usia dini munculkan talenta anak Papua

Pewarta: Muhsidin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020