Daripada terus menebar ketidakpastian, Persebaya meminta PSSI menyudahi saja kompetisi musim ini
Surabaya (ANTARA) - Manajemen Persebaya Surabaya meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menyudahi saja kompetisi Liga 1 sehingga sisa waktu bisa digunakan pemulihan sekaligus bersiap menghadapi musim depan.

"Sudahi saja. Daripada tidak pasti seperti ini. Mari kita himpun energi untuk menyiapkan kompetisi musim depan yang lebih rapi dan lebih baik lagi," ujar Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, ketika dikonfirmasi melalui pesan elektronik di Surabaya, Selasa malam.

Ia merasa kecewa karena semua klub menjadi korban janji PSSI dan LIB terkait lanjutan kompetisi, yakni pada 1 Oktober 2020 dan awal November 2020.

Baca juga: Resmi, kompetisi Liga 1 2020 akan dilanjutkan Februari 2021

Pada dua masa ini, kata dia, PSSI dan LIB gagal merealisasi janji melanjutkan kompetisi, padahal klub sudah menyiapkan diri semaksimal mungkin.

"Daripada terus menebar ketidakpastian, Persebaya meminta PSSI menyudahi saja kompetisi musim ini. Tidak perlu dilanjutkan," ucapnya.

Sementara itu, terkait surat kepada klub Liga 1 dan menyatakan bahwa hingga kompetisi kembali digelar pada Februari, termasuk pemberian kontribusi komersial, Candra juga mempertanyakannya.

Ia mengemukakan, pada surat itu tertuang jumlah yang dibayarkan hanya sebesar 25 persen dari angka Rp800 juta yang diterima setiap klub.

Pemenuhan hak klub akan berlangsung pada Oktober 2020 sampai Januari 2021, selanjutnya pada Februari sampai Juli 2021, LIB akan membayar penuh, yaitu Rp800 juta per bulan.

"Tapi masih ada catatan, yaitu apabila kompetisi berjalan sesuai rencana. Atau dengan kata lain, pemberian kontribusi tersebut menganut syarat dan ketentuan berlaku," tuturnya.

Lantas, kata dia, bagaimana bila kompetisi tidak berjalan sesuai rencana, padahal selama masa tunggu tersebut klub juga masih harus memenuhi hak gaji pemain serta ofisial.

Baca juga: Klub Liga 1 hanya mendapat uang kontribusi sebesar 25 persen

Menurut dia, surat tersebut tidak menjawab keresahan klub, bahkan justru membuat situasi semakin tidak pasti.

"LIB menjanjikan hak komersial klub Rp200 juta selama masa tunggu sebelum kick off, tapi baru akan dibayar saat kompetisi berjalan. Memang LIB bisa menjamin liga berjalan?," tanya dia.

Sebelumnya, PT LIB selaku operator kompetisi telah mengirimkan surat kepada klub Liga 1 dan menyatakan bahwa hingga kompetisi kembali digelar pada Februari, klub hanya akan mendapatkan uang kontribusi 25 persen dari kesepakatan awal.

Sementara dalam poin terusan di surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020 itu, apabila kompetisi berjalan sesuai rencana pada Februari-Juli 2021, maka kontribusi komersial untuk bulan Februari hingga Juli 2021 tetap diberikan dengan nilai Rp800 juta per bulan untuk setiap klub.

Adapun perihal ketentuan hak dan kewajiban antara klub ke pemain maupun pelatih sebagai konsekuensi dari penundaan panjang, akan dituangkan dalam surat PSSI yang segera diterbitkan.

Baca juga: Madura United minta PSSI fokus ke musim baru

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020