Fuzhou (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng berharap pemerintahan Amerika Serikat periode empat tahun mendatang bisa menormalkan hubungan bilateral China-AS dengan semangat menghindari konflik dan konfrontasi serta menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

Penghitungan suara Pemilihan Umum Presiden AS masih belum bisa menentukan pemenangnya, namun diharapkan pemilu berlangsung lancar, demikian pernyataan Le dalam Pertemuan Dewan Kabinet Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Kamis.

Dalam hubungan bilateral, menurut dia dalam pernyataan tertulisnya, China dan AS memiliki beberapa perbedaan.

Meskipun demikian, lanjut dia, keduanya juga memiliki kepentingan yang sama dan bidang cakupan kerja sama yang sangat luas.

Untuk memelihara jalinan hubungan bilateral kedua negara, Li merasa perlu menyampaikan harapannya agar siapa pun yang menjalankan pemerintahan AS mendatang akan memegang prinsip-prinsip saling menghormati, saling menguntungkan, mengelola perbedaan dan membawa kemitraan menuju arah yang benar.

Baca juga: China: AS bertingkah sebagai korban

Baca juga: China peringatkan negara Asia untuk waspada terhadap strategi AS

Baca juga: China desak AS hentikan mentalitas "Perang Dingin"


SCO yang secara resmi dibentuk pada 2001 sebagai aliansi keamanan di kawasan itu beranggotakan China, India, Iran, Pakistan, Tajikistan, Kirgyzstan, Uzbekistan, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia.

Dalam 20 tahun terakhir, para pemimpin negara-negara anggota SCO berhasil meredakan ketegangan perbatasan yang historis, membangun mekanisme kerja sama, memajukan diskursus umum tentang kejahatan terorisme, separatisme, dan ekstremisme.

Sementara itu, sampai saat ini penghitungan suara Pilpres AS yang mempertemukan calon petahana dari Partai Republik Donald Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat Joe Biden masih berlangsung.

Baca juga: China minta AS berhenti campuri urusan Tibet

Baca juga: China marah saat AS tunjuk utusan HAM untuk Tibet

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020