Saya akan jaga terus momentum ini agar kita bisa membaik di akhir tahun.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis bahwa sektor industri akan cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19, yang ditunjukkan dari data pertumbuhan industri pengolahan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Saya optimis recovery di sektor industri pengolahan akan makin cepat seiring dengan makin meningkatnya konsumsi masyarakat ditambah dengan meningkatnya disiplin masyarakat, di mana terlihat dari jumlah kasus aktif yang terus menurun,” kata Menperin kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Menperin menyampaikan industri pengolahan menunjukkan pemulihan dan kembali meningkat pada triwulan III/2020 dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Apalagi bila kita lihat secara kuartalan, hampir seluruh sektor Industri mengalami pertumbuhan positif, di mana quartal on quartal (QoQ) rata-rata naik 5,25 persen. Namun bila dilihat secara year on year (YoY) memang masih mengalami kontraksi meski tidak sebesar triwulan sebelumnya,” ujar Menperin.

Pulihnya sektor industri juga dapat dilihat dari indikator penjualan mobil, sepeda motor dan semen, yang angkanya naik tajam bila dilihat secara kuartalan, namun bila dilihat secara tahunan memang masih tertekan.

Selain itu, Menperin juga menyatakan kegembiraannya melihat data investasi di sektor industri naik 37 persen (YoY), di mana kabar ini sangat baik bagi dunia investasi RI.

“Saya akan jaga terus momentum ini agar kita bisa membaik di akhir tahun,” tegas Menperin.

BPS mencatat, industri pengolahan mampu tumbuh positif pada triwulan III/2020 sebesar 5,69 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ). Meskipun secara tahunan (YoY) sektor manufaktur terkontraksi 4,02 persen, namun lebih baik jika dibandingkan triwulan II-2020 yang terkontraksi 5,74 persen.
 
Menurut data BPS, sektor yang tumbuh positif di kuartal III/2020 antara lain industri alat angkutan (17,48 persen), industri logam dasar (10,73 persen), industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik (8,11 persen), industri karet, barang dari karet dan plastik (7,52 persen), serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional (5,69 persen).

Adapun kinerja industri alat angkutan melaju cepat pada triwulan III/2020. Hal ini terlihat dari indikator penjualan mobil dan sepeda motor yang naik tajam jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) pada triwulan III-2020 mencapai 111.114 unit atau naik sebesar 362,17 persen (q-to-q).

Produksi mobil pada triwulan III-2020 mencapai 113.563 unit atau naik sebesar 172,78 persen jika dilihat secara kuartalan.

Sementara itu, industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan III tahun 2020 dengan mencapai 19,86 persen.

Kinerja gemilang lainnya dari sektor industri, yakni realisasi nilai investasi yang naik 37 persen secara tahunan (YoY). Sepanjang Januari-September 2020, penanaman modal sektor industri di tanah air mencapai Rp201,9 triliun atau naik dibanding pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp147,3 triliun.
 
Di samping itu, nilai ekspor sektor industri pada Januari-September 2020 menembus 94,36 miliar dolar AS dan menghasilkan neraca surplus sebesar 8,8 miliar dolar AS.

Tiga sektor yang menyumbang devisa terbesar, yaitu industri makanan (21,31 miliar dolar AS), industri logam dasar (16,96 miliar dolar AS), serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (9 miliar dolar AS).

Baca juga: Menperin ungkap optimisme ekonomi RI bakal melambung mulai kuartal III
Baca juga: Industri masih jadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi kuartal I
Baca juga: Bappenas ungkap jurus agar manufaktur RI bisa lebih ekspansif


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020