Jakarta (ANTARA) - Bos Tesla, Elon Musk, mengatakan telah mengalami gejala COVID-19 dan telah melakukan empat kali tes rapid dengan hasil positif, juga negatif, menghadirkan pandangan skeptis tentang validitas prosedur metode pemeriksaan COVID-19 itu.

Hal tersebut diungkapkan CEO SpaceX itu dalam cuitannya. Musk mengatakan dia memiliki hasil yang berbeda itu dari "antigen" tes rapid untuk COVID-19 setelah dia mengalami gejala "pilek ringan & batuk & demam ringan" dalam beberapa hari terakhir.

"Sesuatu yang sangat palsu sedang terjadi. Telah dites COVID-19 empat kali hari ini," tulisnya. "Dua tes hasilnya negatif, dua hasilnya positif. Mesin yang sama, tes yang sama, perawat yang sama."

Dikutip dari Economic Times, Minggu, Musk, yang awal tahun ini menepis kekhawatiran tentang pandemi dan melawan perintah lockdown di California, mengatakan dia berencana untuk mengambil tes PCR yang lebih akurat yang harus dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Pada bulan Maret, Musk tampaknya menepis kekhawatiran tentang pandemi, dengan mengatakan bahwa "tebakan saya adalah bahwa kepanikan akan menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada virus itu sendiri."

Dua bulan kemudian dia menentang perintah lockdown di California untuk membuka kembali pabrik perakitan Tesla, menantang pihak berwenang untuk menangkapnya.
.

Baca juga: Tesla berencana buka 52 pusat layanan pada tahun 2021

Baca juga: Suspensi bermasalah, Tesla tarik 30.000 mobil yang diimpor ke China

Baca juga: Channing Tatum akan jadi Elon Musk di serial "SpaceX"

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020