Chisinau (ANTARA) - Tokoh oposisi Maia Sandu memenangi putaran kedua pemilihan presiden Moldova dengan mengalahkan presiden petahana pro Moskow Igor Dodon, menurut hasil awal dari komisi pemilihan pusat, Senin.

Data komisi menunjukkan bahwa Sandu meraup 57,74 persen suara sementara Dodon mendapat 42,26 persen.

Persentase itu diperoleh berdasarkan 99,95 surat suara yang sudah dihitung.

"Data awal jelas, sudah terlihat dengan sendirinya," kata Vladimir Sarban, wakil kepala komisi pemilihan, dalam konferensi pers.

Sarban mengatakan hasil akhir penghitungan akan diumumkan dalam lima hari.

Menurut undang-undang Moldova, Mahkamah Konstitusi harus menyetujui hasilnya.

Sandu, 48 tahun, mengatakan bahwa dirinya sebagai presiden akan mendapatkan lebih banyak dukungan keuangan dari Uni Eropa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rakyat Moldova pilih presiden di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Moldova larang WNA masuk pesawat dari negara terjangkit corona

 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020