Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah pada perdagangan Rabu, saat pelaku pasar mengambil keuntungan dari lonjakan dua hari beruntun sebelumnya dengan Nikkei melampaui batas psikologis 26.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 29 tahun, di tengah kekhawatiran kebangkitan COVID-19 di Jepang dan luar negeri.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 286,48 poin atau 1,10 persen dari penutupan Selasa (17/11/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 25.728,14 poin. Sehari sebelumnya Indeks Nikkei 225 terangkat 107,69 poin atau 0,42 persen menjadi 26.014,62 poin, mencatat penutupan tertinggi sejak 14 Mei 1991.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka merosot saat ambil untung setelah Wall Street jatuh

Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berakhir 14,01 poin atau 0,81 persen lebih rendah pada 1.720,65 poin. Indeks Topix meningkat 2,85 poin atau 0,16 persen menjadi 1.734,66 poin pada penutupan perdagangan Selasa (17/11/2020).

Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan logam non-besi, transportasi udara, dan transportasi laut, termasuk yang mengalami penurunan paling besar pada penutupan perdagangan.

Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif hari ini, namun cenderung melemah

Baca juga: Saham China dibuka turun, tertekan saham perawatan kesehatan

Baca juga: Saham Hong Kong terus untung, Indeks Hang Seng dibuka naik 0,07 persen


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020