Kupang (ANTARA) - Sebuah gudang mebel di Kecamatan Alak Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Avia Jaya Mebel kembali terbakar dan menghanguskan gudang penyimpanan barang, Sabtu pagi.

Dinas Pemadam kebakaran Kota Kupang menerjunkan lima unit kendaraan pemadamnya dibantu oleh puluhan kendaraan tangki air 5000 liter.

"Kita turunkan lima kendaraan pemadam dengan jumlah personel 25 orang. Tetapi kita dibantu oleh 30 kendaraan tangki milik warga," kata Kabid Pengendalian Operasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kota Kupang Paulus Fian kepada ANTARA di lokasi kebakaran.

Ia mengatakan dari total 30 mobil tangki tersebut maka ada sekitar 150 ribu liter air yang digunakan untuk memadamkan api di dalam gudang mebel tersebut.

Baca juga: Gudang mobil dan motor di Kupang terbakar disertai ledakan

Kebakaran gudang mebel Avia Jaya bukan baru pertama kali terjadi. Pada 11 November 2017 lalu juga salah satu gudang juga terbakar yang mengakibatkan kerugian mencapai ratusan juta.

Paulus menambahkan pihaknya mendapatkan informasi bahwa gudang tersebut terbakar pada pukul 05.30 wita. Setelah mendapatkan informasi tersebut personel langsung dikerahkan.

"Saat tiba di sini api sudah membumbung tinggi. Dan kami berusaha untuk memadamkannya," tambah dia.

Belum diketahui asal api dari mana, namun menurut Halimah seorang warga yang tinggal di dekat gudang tersebut mengaku bahwa ia kaget karena api sudah membesar disertai dengan adanya ledakan.

Baca juga: Toko busana dan bengkel di Kupang terbakar

Sampai dengan berita ini diturunkan personel Dinas Pemadam Kebakaran bersama dengan warga dan juga personel TNI dan Polri masih berusaha memadamkan sisa-sisa api yang masih menyala.

Beberapa warga juga terpantau membantu membawa sejumlah kain perlak pembuat sofa yang tidak terbakar untuk ditempatkan di tempat yang aman.

Kepolisan sektor Alak juga belum bisa memberikan keterangan seputar penyebab kebakaran tersebut dikarenakan masih dalam proses pemadaman. 

Baca juga: Damkar Kota Kupang gencar lakukan sosialisasi pencegahan kebakaran
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020