Mari maknai Hari Ikan Nasional dengan mengonsumsi ikan melalui berbagai macam menu. Mari beli ikan dari nelayan. Nelayan maju, ekonomi Indonesia bangkit.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang budaya makan ikan agar turut membangkitkan perekonomian nasional.

"Mari maknai Hari Ikan Nasional dengan mengonsumsi ikan melalui berbagai macam menu. Mari beli ikan dari nelayan. Nelayan maju, ekonomi Indonesia bangkit," ujar Direktur Keuangan Perum Perindo Mukhammad Taufiq dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, lanjut dia, ikan juga dapat meningkatkan imun tubuh dalam melawan virus di masa pandemi ini. Ikan merupakan protein berkualitas tinggi yang dapat dikonsumsi mulai dari bayi enam bulan hingga orang tua.

Baca juga: Perum Perindo siap menjadi bagian holding BUMN sektor pangan

Taufiq berharap masyarakat semakin melek dengan berbagai jenis ikan dan banyak mengonsumsi ikan.

“Sebuah kabar baik , masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya konsumsi ikan. Ini harus digenjot lagi,” ungkapnya.

Sektor pangan Indonesia mengalami peningkatan posisi peringkat pada Global Food Security Index. Hal ini mengindikasikan ada perbaikan ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Hari Ikan Nasional, momentum penting tingkatkan konsumsi ikan

Salah satu kontribusinya adalah pada peningkatan konsumsi pangan berbahan ikan yang diproyeksikan akan tumbuh hampir 2 kg per kapita dari 39,0 kg per kapita menjadi 40,9 kg per kapita.

Angka ini lebih tinggi dari proyeksi peningkatan konsumsi pangan berbahan daging yang masing-masing hanya tumbuh 0,8 kg per kapita untuk daging ungags dan 0,2 kg per kapita untuk daging sapi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan angka konsumsi ikan nasional mencapai 56,39 kg per kapita pada 2020. Jumlah ini diharapkan meningkat hingga 62,50 kg per kapita pada 2024.

Perayaan Hari Ikan Nasional atau Harkanas 2020 ini tidak dirayakan lewat kerumunan festival seperti tahun lalu. Hal ini mengingat Kurva positif terinfeksi Covid-19 masih belum melandai.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020