Medan (ANTARA) - Pemerintah Rusia rencananya akan mengaktifkan lagi dua kantor yang berada di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, yakni kantor konsulat jenderal (konjen) di Jalan Karim MS, dan kantor atase pusat perdagangan dan kebudayaan di Jalan Suryo.

"Kami ingin mengaktifkan kembali kedua aset Rusia yang ada disini, seperti sebelumnya. Selama ini tidak berfungsi. Jadi kami ingin mengembangkannya kembali, kedua aset yang sudah ada di Kota Medan sejak tahun 1949," ujar Kepala Kantor Konjen Rusia Medan, Muhammad Fauzi Nasution di Medan, Rabu.

Hal tersebut dinyatakan Fauzi dengan didampingi Mr Nikolai Tzurov ketika diterima oleh Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan Arief Sudarto Trinugroho di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Jalan Sudirman, Medan.

Sejak keruntuhan Negara Uni Soviet, lanjut dia, kedua kantor yang berada di Kota Medan ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terutama bagi kepentingan Negara Rusia yang kini dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin.

Baca juga: Rusia tegaskan kesiapan jalin kerja sama vaksin dengan Indonesia

Baca juga: KBRI Moskow promosi kopi Indonesia


Dengan diaktifkannya kembali kedua kantor ini, maka diharapkan dapat menangani semua kepentingan Pemerintah Rusia yang ada di ibu kota Provinsi Sumatera Utara, termasuk upaya melakukan pengembangan kerjasama.

"Mungkin karena gamang akan keruntuhan Negara Uni Soviet saat itu, jadi kedua kantor tersebut tidak berfungsi. Rencananya ke depan, mereka akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi tersebut, terutama yang paling penting pendidikan," katanya.

Hal ini, kata Fauzi, tidak terlepas karena Indonesia setiap tahunnya mengirimkan sekitar 300 orang mahasiswa ke Rusia. "Dari jumlah itu, hanya tiga orang berasal dari Sumatera Utara," ujar dia.

"Jadi ini aneh, sebab Rusia hanya punya 3 konsulat di Indonesia, yakni Medan, Surabaya, dan Bali. Sedangkan konsulat yang paling besar ada di Kota Medan, tapi justru yang paling sedikit mengirimkan mahasiswanya untuk belajar ke Rusia," ungkapnya.

Ia mengaku, dewasa ini semua negara di dunia sedang berlomba-lomba untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia.

"Itu sebabnya Rusia ingin kembalikan fungsinya bahwa Indonesia merupakan bagian dari sahabat mereka, termasuk Kota Medan. Atas dasar inilah Rusia ingin mengaktifkan kembali kedua kantor, sehingga kerjasama dapat dikembangkan kembali," jelasnya.

Selain pendidikan, papar Fauzi, Pemerintah Rusia juga ingin melakukan kerjasama dalam penanganan COVID-19, baik itu penyediaan vaksin maupun dalam pengadaan obat-obatan anti virus corona.

"Dengan kerjasama ini diharapkan dapat membantu Indonesia, termasuk Kota Medan dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir 9 bulan terakhir," tuturnya.

Pjs Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho menyambut baik atas kunjungan kepala Kantor Konjen Rusia di Medan, dan diharapkan terjalin kerjasama antara Indonesia dan Rusia, khususnya dengan Pemerintah Kota Medan.

"Kita ingin agar Rusia lebih aktif dalam menjalin kerjasama dengan Indonesia, khususnya Kota Medan. Seperti konsulat negara lainya yang ada di Medan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara," katanya.

"Jadi kami mempersilahkan Rusia untuk berinvestasi di Sumatera Utara, terkhusus di Kota Medan. Kita siap membuka diri, dan mewujudkannya," ujar Arief.*

Baca juga: Dubes: Lembaga Dana Investasi Rusia tawarkan Sputnik V ke Indonesia

Baca juga: Millennial jadi jembatan hubungan Indonesia dan Rusia

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020