Perusahaan turut menyediakan tenaga guru baik untuk sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas, termasuk guru-guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA)​​​​​​​ yang ada di lingkungan kebun dan pabrik,
Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V menyatakan memiliki 800 karyawan yang berprofesi sebagai guru untuk mengajar anak-anak yang berdomisili di pelosok areal perkebunan perusahaan sawit dan karet milik negara itu.

Pimpinan eksekutif PTPN V Jatmiko K Santosa dalam keterangan di Pekanbaru, Rabu, mengatakan selain fokus pada sektor ekonomi, perusahaan juga sangat peduli dengan pendidikan anak-anak yang tinggal di perkebunan dengan memberikan dukungan tenaga pendidik.

"Perusahaan turut menyediakan tenaga guru baik untuk sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas, termasuk guru-guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang ada di lingkungan kebun dan pabrik," kata Jatmiko.

Sebanyak 800 guru yang merupakan karyawan tetap maupun kontrak PTPN V tersebdia,ut, kata  diperbantukan di berbagai jenjang sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di sekitar unit kerja perusahaan di beberapa kabupaten.

"Lokasi perkebunan yang sebagian besar ada di remote area (lokasi terpencil), seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak yang ada di sana untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik, dengan ketercukupan tenaga pengajar," katanya.

Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang pada 2020 ini mengambil tema tentang “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar" Jatmiko menjelaskan bahwa pendidikan adalah hak semua generasi penerus bangsa dan PTPN V seyogyanya mengambil perannya sendiri dalam dunia pendidikan.

"Sebagai Badan Usaha Milik Negara, sudah merupakan kewajiban kami untuk turut serta dalam membangun bangsa, di antaranya melalui sektor pendidikan," katanya.

Lebih lanjut, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Riau umumnya, PTPN V telah menyalurkan kurang lebih Rp11 miliar untuk sektor pendidikan yang merupakan bagian dari Program Bina Lingkungan.

Menurut Jatmiko, yang juga anak dari seorang guru tersebut, perusahaan berusaha mencapai tujuan bisnis dengan mengintegrasikan nilai ekonomi, sosial, dan nilai lingkungan dalam setiap strategi bisnis yang ditempuh.

"Ini adalah semangat kami melalui perkebunan sawit berkelanjutan. Di antaranya diwujudkan melalui pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL yang sejalan dengan arahan pemegang saham," demikian Jatmiko K Santosa ​​​​​​.

Baca juga: Mengusung teknologi ke tengah perkebunan sawit PTPN V

Baca juga: Guru pelosok Garut gelorakan semangat Kartini di tengah COVID-19

Baca juga: Guru berpenghasilan rendah di pelosok Sumsel mendapat bantuan ACT

Baca juga: 3.000 guru siap bertugas di pelosok Indonesia

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020