Kehormatan besar bagi saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah dijamin dengan pengampunan penuh. Selamat kepada @GenFlynn serta keluarga...
Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (25/11) memberikan pengampunan kepada mantan penasihat keamanan nasional, Michael Flynn, yang dua kali terbukti bersalah karena berbohong dalam penyelidikan kasus ikut campur Rusia dalam pemilu AS 2016.

Flynn, seorang pensiunan jenderal di Angkatan Darat AS, dinyatakan bersalah atas pernyataan bohong kepada Biro Investigasi Federal (FBI) mengenai interaksi yang ia lakukan dengan Duta Besar Rusia untuk AS, beberapa pekan menjelang pelantikan Trump pada Januari 2017.

Sejak saat itu, Flynn berupaya mengajukan banding, dengan menyebut bahwa jaksa telah melanggar haknya dan menipunya dalam hal perjanjian tuntutan. Putusan hukuman Flynn telah beberapa kali ditangguhkan.

"Kehormatan besar bagi saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah dijamin dengan pengampunan penuh. Selamat kepada @GenFlynn serta keluarga. Saya tahu bahwa Anda sekarang dapat merayakan Thanksgiving dengan menyenangkan," tulis Trump lewat Twitter.

Pemberian ampunan oleh Trump tersebut menyulut kritik dari oposisi, Partai Demokrat, serta sejumlah pihak lainnya.

Pengacara Flynn, Sidney Powell, yang dalam persidangan pada September lalu bahwa ia secara personal telah meminta Trump agar tidak memberi pengampunan kepada kliennya, menyebut bahwa pengampunan tersebut "terasa pahit" karena Flynn tidak bersalah.

Langkah Trump itu merupakan ampunan tertinggi yang dia berikan sejak menjabat sebagai presiden. Beberapa yang lain, di antaranya ketika Trump memberikan pengampunan kepada personel Angkatan Darat AS yang diduga melakukan kejahatan perang di Afghanistan, juga kepada Joe Arpaio, mantan sheriff Arizona dan orang yang keras melawan imigrasi ilegal.

"Pengampunan ini tidak layak, tidak baik, dan menjadi satu lagi noda bagi peninggalan Presiden Trump yang berkurang dengan cepat," kata Ketua Komite Peradilan Dewan Legislatif, Jerry Nadler, dalam sebuah pernyataan.

Sementara Ketua Dewan Legislatif Nancy Pelosi menyebut pengampunan Trump sebagai "suatu aksi korupsi serius dan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak tahu malu".

Sumber: Reuters
Baca juga: Mantan penasihat Trump akui bohongi FBI soal Rusia
Baca juga: Donald Trump lirik purnawirawan jenderal Michael Flynn sebagai cawapres
Baca juga: Penasihat keamanan nasional Trump mundur

Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020