Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah optimistis terhadap pengendalian pandemi COVID-19 karena angka-angka indikator yang membaik terkait dengan penanganan penularan virus corona jenis baru itu di Indonesia.

"Melihat ini (angka-angka indikator, red.), sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian Covid ini. Tetapi kemarin saya sampaikan, saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja pasti saya akan berikan 'warning' (peringatan) secara keras karena kita enggak mau ini keterusan," kata dia di Istana Negera Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut pada sidang kabinet paripurna yang digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Jadi saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit, itu yang harus segera diperbaiki," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara memaparkan sejumlah angka indikator penanganan COVID-19.

Baca juga: Presiden Jokowi peringatkan peningkatan COVID-19 di Jakarta dan Jateng

Hingga 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia berada di angka 83,6 persen. Angka tersebut jauh lebih baik daripada rata-rata angka kesembuhan dunia yang 69,03 persen.

"Kemudian yang berkaitan dengan kasus aktif, angka kasus aktif di Indonesia sekarang ini 13,25 persen. Ini juga jauh lebih baik dari angka rata-rata kasus aktif dunia, yaitu di angka 28,55 persen," ungkap dia.

Hal itu, kata dia, artinya angka indikator COVID-19 di Indonesia setiap bulan semakin membaik.

"Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian, itu kita masih di 3,1 persen, angka kematian dunia 2,32 persen," ungkap Presiden.

Hingga Senin (30/11), jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 538.883 orang dengan penambahan hari tersebut mencapai rekor terbanyak sejak COVID-19 terdeteksi di Indonesia, yaitu 4.617 kasus.

Terdapat 450.518 orang dinyatakan sembuh dan 16.945 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 72.786 orang.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi terbanyak kasus COVID-19 positif, yaitu mencapai 136.861 kasus dengan penambahan per Senin (30/11) 1.099 kasus. Provinsi selanjutnya dengan positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan 61.883 kasus, Jawa Tengah 55.896 kasus, Jawa Barat dengan 52.571 kasus, dan Sulawesi Selatan 20.657 kasus.

Baca juga: Presiden minta Mendagri ingatkan lagi kepala daerah soal prokes
Baca juga: Presiden Jokowi minta simulasi vaksinasi COVID-19 terus dilakukan
Baca juga: Presiden ingatkan strategi rem dan gas jangan sampai kendur


#satgascovid19
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020