Bus ini adalah hasil recycle atau daur ulang dari mobil sampah Tangkasaki yang akan dioperasikan hari ini di Kota Makassar.
Makassar (ANTARA) -
Pemerintah Kota Makassar menghadirkan inovasi berbasis layanan transportasi yakni Bus Wisata Metro Kota yang resmi diluncurkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah di Anjungan Pantai Losari  untuk mendorong Kota Makassar menjadi kota wisata.

"Bus ini adalah hasil recycle atau daur ulang dari mobil sampah Tangkasaki yang akan dioperasikan hari ini di Kota Makassar," kata Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin di Makassar, Kamis.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pada kesempatan tersebut mengapresiasi ide brilian dari jajaran pemerintah Kota Makassar.

Baca juga: "Ngopi" di bus wisata, cara bertahan di tengah pandemi

Menurut dia, hal ini bagi masyarakat Kota Makassar akan menjadi berkah, karena ini ide sangat brilian. Biasanya mobil rongsokan dimusnahkan tapi ini bisa dimanfaatkan kembali.

"Hari ini kita membuktikan semua bisa menciptakan pemerintahan yang amanah, pemerintahan yang melayani dan betul-betul memiliki care yang tinggi," kata Nurdin..

Untuk operasional bus wisata itu telah disiapkan tiga koridor yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat kota dengan baik.

Baca juga: Pemkot Malang berencana tambah dua bus wisata Macito

Sementara itu Rudy mengatakan pengadaan mobil ini dalam rangka mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata.

“Jadi pengadaan ini wujud reinkarnasi dari mobil sampah tangkasaki. Berangkat dari keinginan kami untuk mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata, kota ramah investasi,” ujarnya.

Selain itu, Rudy mengatakan ini juga sebagai bentuk rasa dari memanusiakan manusia, pasalnya, mobil Tangkasaki dinilai cara kerjanya masih bersifat konvensional.

“Sebenarnya yang menjadi keprihatinan kita mobil tangkasaki ini cara kerjanya sangat manual. Kenapa demikian? Karena dinaikkan cara manual, didorong ked alam sampahnya masih manual dan dikeluarkan sampahnya pun masih manual. Jadi kita miris melihat petugas kebersihan kita yang rela masuk di dalam mobil sampah hanya untuk mengeluarkan sampah yang sudah diangkut. Semua ini berawal dari sini,” sebutnya.

Karenanya, kehadiran bus ini menjadi salah satu cara untuk menggunakan truk sampah Tangkasi menjadi lebih berguna.

Baca juga: Lika-liku perjuangan pelaku wisata di Bali dan NTT di tengah COVID-19
Suasana peluncuran bus wisata gratis oleh Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah didampingi Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, untuk mendukung Makassar menjadi Kota Wisata, di anjungan Pantai Losari, Makassar. Kamis (3/12/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar/am.

Dia mengatakan tidak mungkin dibiarkan saja begitu, ada sekitar 400 mobil sampah yang 120 unit di antaranya adalah mobil Tangkasaki, dan sisanya mobil tongkang.

Transportasi kota gratis tidak ada, sehingga dibuat bus hasil recycle mobil Tangkasasi. Sebelumnya sudah dihadirkan juga mobil sampah konfaktor yang perbandingan kerjanya itu 1:3 dibandingkan mobil Tangkasaki.

Sebagai langkah awal Bus Wisata Metro Kota Makassar ini hanya dihadirkan 3 unit. Namun, kini tengah mengusulkan tambahan 10 unit secepatnya.

Bus ini akan melayani 3 koridor yaitu Koridor 1 (Datu museng- Sultan Hasanuddin - Slamet Riyadi - Riburane - Ujungpandang- Pattimura - Sombaopu- Datumuseng).

Koridor 2 (Penghibur- pasar ikan- ujungpandang - nusantara - Riburane- ahmad yani- sudirman- kartini- botolempangan- amanagappa- sudirman- hajibau- penghibur)

Koridor 3 (Penghibur - pasar ikan- ujung pandang- riburane- ahmad yani - balaikota- thamrin - botolempangan- arief rate- sultan hasanuddin- lamadukelleng- haji bau- metro tanjung bunga - zona lego- lego - penghibur).

“Jadi ini gratis untuk warga Makassar dan wisatawan yang ke Makassar. Jam operasionalnya diusahakan dari pagi sampai malam dengan driver dan pengawas di bus bekerja dengan shift,” jelasnya.

Dalam acara launching itu juga turut ditampilkan dua unit mobil Damkar Sulsel yang tidak terpakai lagi tapi direcycle menjadi mobil caddy. Mobil caddy ini diperuntukkan untuk wisatawan di Bira, Bulukumba.

Mobil damkar usang tetapi jarak tempuhnya masih 7.000 kilometer merupakan damkar penolong dari Jepang.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020