Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia, diharapkan terus mendukung upaya bersama mewujudkan perdamaian dan memelihara keamanan di Semenanjung Korea, kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae Sung.

Menurut Park, saat menyampaikan sambutan pada acara diskusi virtual di Jakarta, Jumat, perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea tidak hanya penting dan krusial bagi Korsel, Korea Utara, dan negara-negara di Asia Timur, melainkan juga untuk negara-negara di Asia secara keseluruhan.

“Upaya mewujudkan perdamaian yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea [...] berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah semenanjung, kawasan Asia Timur, dan dunia,” ujar dia lewat sambutannya pada acara diskusi yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) hari ini (4/12).

Dalam kesempatan itu, Dubes Park menyoroti upaya yang dilakukan beberapa anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, dan Vietnam dalam membantu menyelesaikan konflik di Semenanjung Korea serta mewujudkan perdamaian yang abadi antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Indonesia, kata Dubes Park, punya peranan besar menyatukan tim olahraga dari Korea Selatan dan Korea Utara saat Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Untuk pertama kalinya, dua negara itu mengikuti kompetisi olahraga tingkat kawasan dalam satu tim yang sama di bawah nama “Korea”.

Sementara itu, Singapura dan Vietnam telah menyediakan ruang dialog yang aman dan kondusif bagi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sehingga keduanya dapat memulai perundingan perdamaian untuk Semenanjung Korea serta upaya membebaskan wilayah itu dari ancaman senjata nuklir.

“Saya berharap ASEAN dan Indonesia terus terlibat dalam upaya damai di Semenanjung Korea,” ujar Dubes Park saat menutup sambutannya.

Terkait permintaan itu, seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan Pemerintah Indonesia akan terus mendukung upaya perdamaian di Semenanjung Korea karena misi itu merupakan amanah konstitusi.

“Indonesia tidak hanya punya hubungan historis dan relasi yang kuat dengan Korea Selatan dan Korea Utara, tetapi misi itu (mendukung upaya damai, red) merupakan bagian dari pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,” kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI, Santo Darmosumarto, dalam acara diskusi yang sama.

Hubungan erat dengan Korsel dan Korut, menurut Santo, dapat jadi modal untuk meningkatkan peran Indonesia dalam upaya menjaga situasi damai di Semenanjung Korea.

Baca juga: Korea Utara peringatkan tindakan pembalasan atas pembelot di Selatan

Baca juga: Korut ledakkan kantor penghubung di sisi perbatasannya dengan Selatan

Baca juga: Deteksi orang tak dikenal, Korea Selatan lakukan operasi di perbatasan


 

Upaya membangun perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020