kami kewalahan karena rumah sakit tidak dapat menampung semua orang itu
Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebutkan 300 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur memilih untuk melakukan karantina mandiri.

"Sampai saat ini ada 300 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang melakukan karantina mandiri," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Ernest Ludji dihubungi di Kupang, Minggu.

Ernest mengatakan warga Kota Kupang yang dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Sabtu (5/12) sudah mencapai 594 orang.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di NTT bertambah 40 orang

Menurut dia, peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19 yang terjadi di daerah ini menyebabkan daya tampung tempat perawatan bagi pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit di daerah ini menjadi terbatas.

"Kekurangan tempat perawatan bagi pasien COVID-19 bisa teratasi setelah 300 pasien COVID-19 melakukan karantina mandiri. Apabila semuanya dirawat maka kami kewalahan karena rumah sakit tidak dapat menampung semua orang itu," kata Ernest.

Baca juga: Kota Kupang masuk level sangat tinggi kasus COVID-19 di NTT

Baca juga: Dalam sehari empat warga Kota Kupang meninggal dunia akibat COVID-19


Ia mengatakan tim gugus tugas tetap melakukan pemantauan terhadap 300 pasien COVID-19 yang melakukan karantina mandiri guna mempercepat penyembuhan.

Ernest berharap para pasien yang melakukan karantina mandiri untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi serta istirahat yang cukup agar kesehatannya cepat sehat dan bebas dari infeksi virus corona jenis baru itu.

Ernest mengatakan masyarakat Kota Kupang agar tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19 yaitu selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun serta menjaga jarak.

Baca juga: Kota Kupang sumbang kasus positif COVID-19 terbesar di NTT

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 13 orang menjadi 512 kasus

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020