London (ANTARA News/AFP) - Pemulihan ekonomi global akan diuntungkan dari periode harga minyak di bawah 80 dolar mengingat pertumbuhan risiko dari jatuh kembali ke dalam resesi, Pusat Studi Energi Global (CGES) mengatakan Senin.

OPEC menyukai harga minyak pada sekitar 80 dolar sebagai adil kepada produsen dan konsumen namun pemulihan "ekonomi global dan dengan kesehatan jangka panjang pasar minyak, keduanya akan diuntungkan dari periode aspirasi harga lebih moderat," CGES mengatakan dalam laporan bulanan terakhirnya.

CGES yang berbasis di London mengatakan, dalam waktu empat minggu, pandangan optimis perekonomian telah "terbalik dan pasar sekarang tampaknya terpaku pada risiko dari resesi double-dip."

Harga minyak telah turun 17 persen selama periode itu, dengan krisis utang zona euro mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang dampak terhadap perekonomian karena pemerintah memangkas pengeluaran untuk menyeimbangkan buku mereka.

Semua pasar telah dilanda tekanan jual selama beberapa minggu terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan Eropa bisa goyah, memicu kembali ke resesi yang akan melemahkan pertumbuhan di tempat lain.

Asia, dipimpin oleh China, telah menikmati pertumbuhan yang kuat dan telah menjadi pemain kunci dalam kenaikan harga minyak sebagai hasilnya tetapi "pertanyaan-pertanyaan mulai bangkit menjadi apakah ini berkelanjutan tanpa adanya pemulihan kawasan utama pasar ekspor di Eropa dan Amerika Utara."

CGES mencatat bahwa pertumbuhan China telah didorong oleh langkah stimulus pemerintah bertujuan untuk memerangi kemerosotan global tetapi Beijing telah mengekang kembali dalam beberapa ini untuk menghindari overheating (pemanasan) ekonomi.

"Sebuah kemunduran dalam tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menghilangkan dukungan terbesar dari permintaan minyak," kata CGES.

Konsultan itu mengatakan bahwa krisis utang zona euro telah jelas terlihat membuat pasar ketakutan mengingat dampak yang mungkin terjadi. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010