Mereka juga bilang karena kemanusiaan
Jakarta (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kelurahan Gunung Sahari Utara menyesalkan adanya sebuah hotel di Jalan Gunung Sahari RT 003 RW 005 tidak mengajukan izin dan diam-diam menjadi lokasi isolasi mandiri pasien suspek virus corona atau orang tanpa gejala (OTG).

"Ini tidak ada koordinasi dengan Kelurahan, Kecamatan dan Puskemas Kecamatan Sawah Besar. Tidak ada tembusan dan izin. Kami saja tahu dari laporan warga," kata Lurah Gunung Sahari Utara, Yanti Srihidayanti saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin.

Yanti mengatakan setelah melakukan inspeksi mendadak hotel yang dijadikan lokasi isolasi itu terhimpun data ada sekitar 40 orang sudah menjalani isolasi mandiri di hotel itu.

Hotel yang merupakan mitra dari OYO ,perusahaan rintisan dari India penyedia layanan penginapan murah itu, diketahui menerima pasien dari rumah sakit swasta yaitu Rumah Sakit Mayapada.

Baca juga: Hotel pun ikut andil tangani COVID-19

Kepada Satgas COVID-19 Gunung Sahari Utara pengelola hotel mengaku telah mengantongi izin dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Mereka juga bilang karena kemanusiaan. Ya tapi tidak bisa seperti itu lah. Kok tiba-tiba ada," kata Yanti.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengaku belum tahu terkait adanya Penginapan OYO di Gunung Sahari Utara yang dijadikan lokasi isolasi pasien COVID-19.

"Saya belum terinfo terkait Hotel OYO dijadikan tempat perawatan pasien OTG. Lurah saja tidak tahu, seharusnya mereka berkoordinasi atau melapor ke Dinas Kesehatan DKI atau SKPD lainnya," ujar Erizon.

Baca juga: Pemprov DKI pastikan sarana isolasi bagi OTG

Secara garis besar di Jakarta Pusat khususnya di Sawah Besar ada dua hotel yang terkonfirmasi digunakan untuk penanganan COVID-19 yaitu Hotel U Stay Mangga Besar dan Hotel Swissbell Hotel Sawah Besar.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020