Jakarta (ANTARA) - Investor India, mom-and-pop dikabarkan semakin gesit untuk membeli saham Tesla, kendati perusahaan besutan Elon Musk itu tidak mendistribusikan kendaraan listrik Tesla di negara itu.

Orang India bertaruh secara lebih besar dari sebelumnya pada saham AS tahun ini karena pasar saham Amerika telah pulih lebih cepat daripada pasar di India dan negara berkembang lainnya.

Menurut data dari pialang di India, Tesla muncul sebagai favorit baru setelah Apple, Amazon dan Facebook -- yang memiliki kehadiran signifikan di India dan sangat populer di kalangan investor India yang merambah saham ke AS.

Baca juga: Tesla tarik 870 mobil di China karena atap bisa terlepas

Baca juga: Tesla hentikan penjualan Model 3 versi 35.000 dolar


Pialang India Vested Finance, mengatakan akunnya memiliki saham Tesla senilai 2,5 juta dolar AS pada November, naik dari yang hanya 76.000 dolar AS pada akhir Maret. Perusahaan pialang lain, Stockal, mengatakan kepemilikan Tesla kliennya telah meningkat empat kali lipat menjadi 10 juta dolar AS selama periode tersebut.

"Beberapa investor baru saja membuat akun untuk dapat berinvestasi di Tesla," kata CEO Vested Viram Shah yang dikutip dari Reuters, Kamis.

"Kami tidak akan pernah membayangkan bahwa perusahaan yang bahkan tidak ada di India akan menjadi yang paling populer," tambah dia.

Kegilaan seputar saham datang ketika CEO Tesla, Elon Musk mengisyaratkan akan meluncurkan kendaraan listrik tersebut ke India. Musk pada bulan Oktober, telah mencuit bahwa mereka akan terjun ke India "tahun depan dengan pasti", dan sebelumnya tweet tentang peluncuran tahun 2020.

Rencana peluncuran Tesla datang ketika India fokus mempromosikan kendaraan listrik, meskipun Musk sebelumnya telah menandai kekhawatiran seputar bea masuk India yang begitu tinggi.

Gaurav Jhunjhunwala, menjadi penggemar Musk setelah membaca biografinya dan bahkan telah membayar 1.000 dolar AS sebagai biaya pemesanan untuk mendapatkan sedan listrik Tesla Model 3. Sementara penantian itu sudah lama, dia menginvestasikan 100.000 dolar AS dalam saham Tesla pada bulan Mei, dan membeli 30 saham setiap minggu.

"Saya suka cara berpikir pria itu (Musk)," kata Jhunjhunwala. Dia mencoba membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Baca juga: BMW iX, sang penantang Tesla di Amerika Serikat

Baca juga: Lima kendaraan listrik yang pernah terbakar

Baca juga: Tesla "recall" 9.500 kendaraan akibat baut salah pasang
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020