Kendari (ANTARA) - Walau sudah bukan berusia muda lagi, namun puluhan ersonel Kodim 1417/Kendari berlatih beladiri Yong Moo Do setiap triwulan di halaman Markas Kodim 1417/Kendari.  

“Yong Moo Do merupakan beladiri militer untuk bela bangsa. Ini adalah bela diri tangan kosong yang sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung tinggi sportivitas dan patriotisme,” kata Perwira Seksi Operasi Kodim 1417/Kendari, Mayor Infantri Umar Sachruna, di Kendari, Jumat. Di lingkungan aparatur negara, Selasa pagi dan Jumat pagi dikenal sebagai waktu berolahraga secara wajib sebelum memulai pekerjaan rutin. 

Sebelum bintara dan tamtama di sana berlatih Yong Moo Do (sebagian menuliskannya Yongmudo), pemeriksaan kesehatan dan fisik menjadi aktivitas pembuka karena olahraga bela diri ini menuntut kesiapan fisik yang tinggi.

"Walaupun peserta latihan bela diri sebagian sudah tidak muda lagi, namun para prajurit tetap antusias dan semangat berlatih mengikuti arahan dan contoh gerakan yang diperagakan pelatih, Sersan Dua Ismail dan Kopral Dua Dwi Septiansyah," kata Sachruna.

Sementara itu, Komandan Kodim 1417/Kendari, Kolonel Kaveleri Agus Waluyo, mengatakan, meski kesibukan sebagai seorang bintara pembina desa, mereka tetap dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kemampuan beladiri.

“Dengan latihan intensif diharapkan seluruh prajurit Kodim 1417/Kendari memiliki kemampuan beladiri Yong Moo Do yang mumpuni dan meningkatkan kepercayaan diri,” kata dia.

Prajurit TNI AD mulai berlatih bela diri Yong Moo Do yang berasal dari Korea Selatan sejak 2008 dan mulai dikenal umum sejak 2012. Saat ini diadopsi menjadi olahraga resmi militer di jajaran TNI AD dan semua prajurit wajib menyandang tingkat Dan I.

Pewarta: Sarjono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020