Shanghai (ANTARA) - Pameran foto bertajuk "Friendship Through Lenses" yang digelar oleh Konsulat Jenderal RI di Shanghai pada 18-20 Desember 2020 menjadi penawar rindu bagi warga setempat pada Indonesia yang dipastikan gagal berwisata ke mancanegara pada musim libur Imlek 2021 akibat pandemi.

"Ketika mereka belum bisa berwisata ke Indonesia, kami hadirkan Indonesia di sini," kata Konsul Jenderal RI di Shanghai Deny Kurnia kepada ANTARA di Shanghai, Sabtu.

Sebanyak 35 foto dipamerkan di Museum Koleksi Seni Shanghai (SACM) yang berada di tengah-tengah taman terbuka di kota terkaya di China itu.

Foto-foto objek wisata di Indonesia, seperti Raja Ampat, Pulau Padar, Candi Borobudur, yang merupakan koleksi Kementerian Pariwisata RI menjadi pusat perhatian para pengunjung.

Demikian juga foto-foto karya penggemar foto di Shanghai yang tergabung dalam komunitas Komodo juga turut menyemarakkan ajang terbesar yang digelar secara luring selama musim pandemi global itu.

Apalagi di ruang galeri juga dipamerkan sejumlah kerajinan tangan khas Nusantara, seperti kain tenun, aksesoris yang terbuat dari perak, dan makan-minuman.

Acara makin semarak oleh kehadiran para pelajar Indonesia di Nanjing, Provinsi Jiangsu, yang berunjuk kebolehan bermain silat dan menari tarian tradisional khas daerah asal mereka, seperti Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Utara.

Anggota Dharma Wanita KJRI Shanghai dan komunitas perempuan Indonesia lainnya tidak mau kalah dengan yang muda-muda melalui kepiawaiannya bermain angklung dan peragaan busana kebaya.

Shanghai menjadi salah satu penyumbang terbesar wisatawan asal China yang berkunjung ke Indonesia dalam beberapa tahun sebelum pandemi. Sedikitnya ada lima jadwal penerbangan per hari dari Shanghai ke Indonesia, khususnya Bali dan Jakarta pada saat itu.

Namun sejak pandemi, penerbangan reguler dari Shanghai ke Indonesia ditutup. Pemerintah China juga belum mengizinkan warganya berlibur ke luar negeri selama musim libur Tahun Baru Imlek 2021. Padahal, Imlek menjadi momentum bagi Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya dalam mewadahi tingginya lonjakan kunjungan wisatawan dari China.

"Selain memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-China juga acara ini menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia kepada masyarakat Shanghai sehingga ketika nanti izin sudah dibuka lagi, kami sudah benar-benar siap," kata Deny didampingi fungsional Penerangan Sosial Budaya KJRI Shanghai Wandi Adriano. 

Baca juga: 70 pelaku pariwisata Indonesia ikuti pelatihan bahasa Mandarin
Baca juga: KJRI Shanghai rangkul Tuniu gaet wisatawan dari delta Yangtze
Baca juga: Indonesia masuk tiga besar tujuan wisatawan kelas atas China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020