Bea kita kembalikan penuh dan mereka tidak diperkenankan naik kereta
Cirebon (ANTARA) - Sebanyak 1.250 calon penumpang telah menjalani tes antigen di wilayah Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, dengan hasil 22 orang dinyatakan positif COVID-19 dan tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.

"Dari tanggal 21 sampai 24 Desember ada 1.250 calon penumpang yang menjalani tes antigen," kata Manajer Humas Daop 3 Cirebon Luqman Arif di Cirebon, Jumat.

Luqman mengatakan dari jumlah tersebut terdapat 22 orang yang dinyatakan positif COVID-19 dan langsung dibawa ke ruang isolasi yang berada di stasiun.

Menurutnya, para calon penumpang yang dinyatakan positif COVID-19 tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan dan untuk biaya tiket dikembalikan utuh.

"Bea kita kembalikan penuh dan mereka tidak diperkenankan naik kereta," katanya.

Dia menambahkan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru tiket yang telah terjual yaitu sebanyak 15 ribu lebih dan data itu terus meningkat.

Luqman mengatakan setelah adanya kebijakan tes antigen bagi para calon penumpang, KAI memberikan kelonggaran pembatalan atau mengubah jadwal perjalanan bagi para penumpang kereta jarak jauh dengan tenggang waktu hingga tiga bulan.

KAI, kata Luqman, tidak mengenakan biaya kepada para penumpang yang melakukan pembatalan maupun ubah jadwal setelah adanya kebijakan tes antigen.

"Karena adanya kemudahan ini, pelanggan tidak harus takut tiketnya akan hangus dalam waktu dekat, karena masih bisa diubah jadwal atau dibatalkan sampai tiga bulan setelah tanggal keberangkatan," katanya.

Baca juga: KAI berangkatkan 9.760 penumpang dari Jakarta saat Natal
Baca juga: KAI Cirebon buka layanan tes cepat antigen di Stasiun Jatibarang
Baca juga: Harus tes antigen, KAI longgarkan pembatalan tiket hingga 3 bulan

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020