Jakarta (ANTARA) - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar meminta maaf karena secara spontan mengkritisi penyaluran bantuan produktif usaha mikro (BPUM) yang digulirkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Sekali lagi, saya minta maaf pada Menteri (Koperasi dan UKM) Teten (Masduki) karena spontanitas saya yang lalu menjadi viral. Saya hanya ingin pelaksana di lapangan diawasi," kata Sehan dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Sehan menyatakan dukungannya agar program bantuan itu bisa terus berlangsung sampai 2021.

“Saya sangat respek dan mendukung program pemerintah. Saya ingin rakyat Boltim bisa lebih banyak lagi mendapatkan dan semoga tidak salah sasaran,” ujar Sehan.

Lebih lanjut, Sehan mengaku tidak ingin mendiskreditkan pihak PT Esta Dana Ventura (EDV) selaku penyalur program BPUM.

Baca juga: Presiden serahkan bantuan modal kerja untuk usaha mikro dan kecil

Bupati Boltim itu mengetahui bahwa lembaga pembiayaan non-bank itu melalui program Corporate Social Responsilbity (CSR)-nya telah memberi sumbangsih besar bagi Kabupaten Boltim dalam beberapa waktu terakhir.

Lebih lanjut, kata Sehan, adanya program BUPM juga berjalan sangat bagus dan membantu perekonomian masyarakat Boltim.

Maka ke depan, ia ingin informasi mengenai program BUPM itu lebih tersosialisasikan kepada masyarakat Boltim dengan baik.

"Sehingga masyarakat lebih siap dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkannya," kata Sehan.

Sementara itu, Direktur Utama PT EDV Rony Harianto mengatakan proses pencairan modal BPUM dikirimkan langsung kepada rekening nasabah melalui bank terdaftar dan tanpa ada pemotongan biaya apapun dari perusahaan.

Sebab, kata dia, perusahaan berinisiatif membantu pengusulan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bisa masuk kriteria program BPUM yang digulirkan oleh Presiden Jokowi.

"Di dalam proses pencairan tidak ada pemotongan dalam bentuk apapun termasuk biaya pembuatan rekening. Karena PT EDV berupaya dan selalu fokus mendukung UMKM untuk tetap bertahan di situasi yang menantang ini, termasuk para pelaku usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)," kata Rony.

Baca juga: Presiden Jokowi larang dana bansos digunakan untuk beli rokok

Debitur yang mendapat pinjaman dari Esta Dana Ventura akan diusulkan kepada Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendapat program Bantuan Langsung Tunai UMKM senilai Rp 2,4 juta.

Adapun bunga pembiayaan yang diterapkan PT Esta Dana Ventura berkisar 3-4 persen per bulan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sesuai kesepakatan kedua pihak.

Pengembalian pinjaman didasarkan pada pola bayar dua mingguan dengan jangka waktu 25 kali pembayaran, dan mingguan dengan jangka waktu 20 kali dan 40 kali pembayaran.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada uang simpanan sementara di EDV, berkisar Rp 200.000 sampai Rp 700.000, namun simpanan itu akan dikembalikan seluruhnya kepada nasabah bila semua kewajiban pembayaran telah selesai.

Rony mengatakan pelaku UMKM di kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang telah mendapatkan persetujuan menerima bantuan kurang lebih ada 200 nasabah.

Namun, 90 pelaku UMKM di antaranya sudah mendapatkan pencairan dari program penyaluran BPUM tersebut.

Rony mengatakan tak semua peminjam mendapat bantuan karena harus melalui proses seleksi dan verifikasi.

Selanjutnya, tugas EDV sebagai lembaga pengusul adalah untuk melakukan koordinasi proses pencairan dan pendisiplinan penggunaan masker di daerah Boltim.

Baca juga: Jumlah UMKM Cirebon melonjak saat pendataan Banpres, ini sebabnya

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020