saat melepaskan ke laut dapat terhindar dari serangan predator di laut
Sorong (ANTARA) - Masyarakat Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, mencatat ada enam induk penyu belimbing atau penyu raksasa penjelajah dunia mendarat dan bertelur di daerah tersebut sepanjang 2020.

Ketua Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Yusuf Mayor di Waisai, Rabu, mengatakan bahwa enam penyu belimbing tersebut mendarat dan bertelur di Pantai Warebar Kampung Yenbekaki berkisar Maret-Juli 2020.

Dia mengatakan bahwa Pantai Warebar Kampung Yenbekaki Raja Ampat sejak dulu merupakan salah satu tempat penyu belimbing dewasa naik pada masa bertelur untuk meletakkan telurnya.

Selama masa bertelur, kata Yusuf, masyarakat Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki menjaga kawasan Pantai Warebar agar sarang penyu langka itu terhindar dari predator yang mengincar telur penyu.

"Terutama, hewan peliharaan seperti anjing, dan juga hewan liar di alam seperti ular, babi hutan, dan biawak yang senang memburu telur penyu," ujarnya.

Setelah telur penyu menetas, kelompok penggiat konservasi penyu Yenbekaki langsung melakukan penangkaran terhadap tukik tersebut selama beberapa hari kemudian melepaskannya ke laut.

"Tujuannya agar tukik benar-benar kuat sehingga saat melepaskan ke laut dapat terhindar dari serangan predator di laut," kata dia.

Ia menambahkan bahwa periode 2020 sekitar 200 tukik penyu belimbing yang dilepaskan oleh masyarakat penggiat konservasi penyu Yenbekaki ke laut. Ada juga yang sarang yang setelah menetas langsung tukik ke laut secara proses alam.

Baca juga: Warga Kampung Yenbekaki di Raja Ampat telah lepas 2.000 tukik ke laut

Baca juga: Lima penyu raksasa bertelur di Pantai Warebar Raja Ampat

Baca juga: Pegiat konservasi di Raja Ampat lepas 400 lebih tukik ke laut

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021