Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk tetap bertahan di masa sulit ini, bahkan kalau perlu bisa berkembang menjadi lebih baik.
Jakarta (ANTARA) -
Kantor Staf Presiden berharap Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) dapat membantu pelaku usaha mikro bertahan selama pandemi COVID-19.

"Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk tetap bertahan di masa sulit ini, bahkan kalau perlu bisa berkembang menjadi lebih baik,” ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP Edy Priyono dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Pemerintah merancang BPUM sebagai program bantuan bagi para pelaku usaha mikro. Desain BPUM bukan dalam bentuk pinjaman karena pemerintah menyadari krisis yang dipicu oleh pandemi COVID-19 telah memukul dunia usaha, tak terkecuali para pelaku usaha mikro.

Baca juga: Kemenkop-UKM pastikan Banpres Usaha Mikro disalurkan sesuai prosedur

Edy mengatakan BPUM memang belum bisa menjangkau seluruh pelaku usaha mikro yang berjumlah sekitar 60 juta. Namun BPUM bukan satu-satunya skema bantuan untuk UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Dalam jangka panjang usaha mikro perlu didorong untuk mengembangkan pasarnya, khususnya melalui pemanfaatan platform digital. Platform digital di masa pandemi ternyata menjadi salah satu solusi dan juga berdampak positif dalam jangka panjang,” ujar dia.

Berdasarkan siaran pers yang dikirimkan KSP, diketahui sejumlah pedagang mikro telah merasakan manfaat BPUM dari Presiden.

Bantuan yang disalurkan kepada 12 juta pelaku usaha mikro di masa pandemi COVID-19 banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca juga: Dengan digitalisasi dan BPUM, UMKM berdaya di tengah pandemi

Penjual jus buah asal Palembang, Sumatera Selatan Inda Afriyani mengaku bantuan presiden itu mengurangi beban untuk membeli sejumlah keperluan untuk usahanya seperti membeli buah, cup sealer, blender, dan alat-alat penunjang usaha.

"Saya bersyukur dengan adanya program BPUM, saya terima dana sejumlah Rp2,4 juta dan bisa terus melanjutkan usaha,” ujar Inda.

Manfaat besar juga dirasakan oleh penjual dimsum asal Cikampek, Jawa Barat Warini. Selama pandemi, penjualan dimsum Warini melalui aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook tersendat dan hampir tak terjual.

"Tapi dengan bantuan BPUM ini, saya membeli gerobak untuk melanjutkan usaha dimsum," ungkap Warini.

Senada, penjual aneka kue di Palembang Yusuf mengaku bisa meneruskan usahanya setelah dapat bantuan dari BPUM. Yusuf menyampaikan, melalui BPUM, usahanya yang bisa menghasilkan omzet Rp800.000 per hari dapat kembali berjalan.

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021