Atas nama Presiden Jair Bolsonaro, Kementerian Kesehatan dan seluruh pemerintah federal, kami ingin menyampaikan rasa solidaritas kami kepada semua keluarga yang kehilangan orang terkasih mereka
Brasilia (ANTARA) - Brazil melaporkan lebih dari 200.000 kematian COVID-19, menurut Kementerian Kesehatan pada Kamis (7/1).

Hal itu menyoroti skala tragis dari wabah di negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat saat virus kembali mengganas.

Brazil mencatat rekor 87.843 kasus baru COVID-19 pada Kamis, dan juga 1.524 kematian, menurut kementerian terkait. Semenjak wabah mulai menjangkit, hampir 8 juta orang terinfeksi dan 200.498 orang lainnya meninggal.

Baca juga: Brazil incar penggunaan darurat vaksin AstraZeneca
Baca juga: Wakil Presiden Brazil Mourao dinyatakan positif terkena virus corona


Tonggak sejarah 200.000 kematian disuguhkan sebagai komentar yang memberatkan terhadap penanganan wabah oleh Presiden Jair Bolsonaro, menurut para kritikus.

Kondisi parah itu terjadi pascaperayaan Natal dan Tahun Baru, ketika banyak warga Brazil bertemu teman dan sanak keluarga, sementara yang lain, termasuk Bolsonaro, berbondong-bondong pergi ke pantai.

Masa liburan diperkirakan menjadi penyebab lonjakan kasus baru dan kematian COVID-19. Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello pada Kamis mengatakan bahwa Brazil sudah memasuki gelombang kedua pandemi.

"Atas nama Presiden Jair Bolsonaro, Kementerian Kesehatan dan seluruh pemerintah federal, kami ingin menyampaikan rasa solidaritas kami kepada semua keluarga yang kehilangan orang terkasih mereka," demikian kementerian melalui pernyataan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Produsen Brazil akan pasok 30 juta alat suntik untuk vaksinasi COVID
Baca juga: Brazil deteksi dua kasus varian baru COVID yang ditemukan di Inggris

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021