Beijing (ANTARA) - Jabatan wali kota dan wakil wali kota di Shijiazhuang dirombak secara mendadak pada Jumat atau sehari setelah Ibu Kota Provinsi Hebei yang berbatasan dengan Beijing itu diberlakukan penutupan akses total atau lockdown sejak Kamis (7/1).

Sidang Komite Tetap Kongres Rakyat (DPRD) Kota Shijiazhuang, Jumat, menunjuk Ma Yujun sebagai penjabat wali kota sekaligus merangkap wakil wali kota.

Ma yang lahir pada 1965 itu sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Hebei sejak 2017, demikian People's Daily.

Sebelumnya Wali Kota Shijiazhuang dijabat oleh Deng Peiran dan Wakil Wali Kota oleh Meng Xianghong.

Pada Kamis (7/1) siang, Meng sendiri yang mengumumkan lockdwon di wilayah kotanya menyusul munculnya kasus positif COVID-19 secara sporadis.

Di China, pemberhentian kepala daerah dan pejabat lainnya secara mendadak sudah sangat lazim dan kerap terjadi, terutama sejak pertama kali munculnya wabah COVID-19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir 2019.

Sampai berita ini diturunkan, tercatat 123 warga Hebei yang positif masih dirawat di rumah sakit, lima di antaranya kondisinya parah.

Sebanyak 181 warga setempat yang termasuk tanpa gejala sedang mendapatkan pengawasan medis.

Semua kasus, baik positif maupun tanpa gejala, berasal dari Shijiazhuang dan Xingtai.

Gelombang kasus terakhir di Provinsi Hebei ditemukan pertama kali pada Sabtu (2/1), saat seorang perempuan berusia 61 tahun yang tinggal di pinggiran Kota Shijiazhuang didiagnosis positif.

Sejak Kamis (7/1) malam, 10 tim medis dari Provinsi Jiangsu dan Provinsi Zhejiang dikerahkan ke Provinsi Hebei untuk mengatasi gelombang baru COVID-19.


Baca juga: Shijiazhuang "lockdown", 80 persen penerbangan batal

Baca juga: Australia desak China beri akses tim COVID WHO 'tanpa ditunda'

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021